Mohon tunggu...
Ali RaziefMahendra
Ali RaziefMahendra Mohon Tunggu... Lainnya - Saya mahasiswa universitas Pamulang

Mahasiswa universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerdik Licik

5 Januari 2022   05:18 Diperbarui: 5 Januari 2022   05:22 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Burung gagak baru saja menetaskan dua buah telurnya yang ditunggu-tunggu dengan sepasang kekasihnya. Dari ketinggian pohon yang rimbun teramat besar itu terdapat sebuah rumah seekor tupai yang terkenal cerdik licik, saat anak burung belajar untuk mengepakkan sayang itu si tupai melihat ke padanya lalu berfikiran untuk menjatuhkan tanpa sepengetahuan induk dari gagak hitam itu.

Menjelang waktu siang induk dari gagak harus mencari makan pergi jauh teramat jauh, karena disekitar hutan mereka sudah musim kemarau dan kering. Seperginya induk dari gagak tupaipun mulai menjalankan cerdik liciknya dengan diri sendiri, terlihat masih lumayan tinggi namun ternyata sudah dekat dengan rumah gagak itu akan tetapi tupai tidak langsung merusak sarang tersebut karena tupai berfikir masih kah kau harus bermesraan dengan kehangatan yang dia berikan

Turun kembali tupai tanpa pamit, menjelang ashar induk dari gagak kembali untuk memberikan sedikit demi sedikit makanan yang harus kalian siapkan agar mudah induknya selalu menghaluskannya.

Hari demi hari anak dari burung gagak itu terbang mulai memberanikan dirinya untuk turun menghampiri rumah tupai yang berdekatan posisinya, dari salah satu gagak itu menginjak makanan yang tupai bawa kerumahnya dengan susah payah dan tupai simpan terlalu banyak sampai sampai makanan itu sebagian terbuang oleh gagak yang masih belajar terbang tinggi.

Tupai pun menghampirinya dengan ramah lalu dia bertanya apa yang kamu lakukan disana, jangan kau berani berulah ditempat saya ucap tupai sambil mengambil sisa makan siangnya yang gagak tadi injak.

Tanpa pamitpun gagak pergi lebih rendah dari pohon, terpantau induk gagak sudah tidak disarangnya. Tupai pun kembali berfikir cerdik licik saat gagak anaknya turun lebih rendah daripadanya. Rencana dari tupai untuk memintanya kepada induk gagak itu Carikan makanan untuk setiap harinya, dan sebagai tanda maaf dari gagak itu berani menjalankan tugas dari sang tupai.

Setelah itu kembali kerumah masing-masing,  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun