Mohon tunggu...
Ali Rahman
Ali Rahman Mohon Tunggu... Konsultan - Penggiat UMKM dan Aktivis Lingkungan Hidup

Aktif dalam upaya membangun komunitas UMKM naik kelas dan upaya pelestarian lingkungan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Duta Keragaman Pangan

8 Agustus 2024   08:38 Diperbarui: 8 Agustus 2024   08:38 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aneka ragam pangan sehat memerlukan sentuhan teknologi pangan agar Program UMKM naik kelas bisa terwujud.

Berbicara tentang pangan, maka Indonesia adalah juaranya.  Karunia Tuhan berupa tanah vulkanis yang subur, air melimpah, matahari bersinar sepanjang tahun adalah sumber daya utama dalam menumbuhkan aneka ragam sumber pangan. Namun sayang beribu sayang, kita semua hanya dibekali pengetahuan atau lebih tepatnya dibatasi pengetahuan tentang bahan pangan hanya terbatas pada beberapa jenis komoditi saja. Sebut saja sumber karbohidrat hanya terbatas pada nasi dari beras/padi, jagung dan singkong.  Sumber protein hanya terbtas pada mengkonsumsi daging ayam, domba, sapi dan beberapa jenis ikan air tawar dan laut. Pun demkian dengan sumber susu hanya didominasi oleh susu sapi dan sedikit bersumber dari kambing ettawa.

Padahal NKRI dikaruniai banyak sekali sumber pangan baik di darat maupun di laut. Ironis memang ketika kita menyantap sajian makanan dari hari ke hari ketemunya paling nasi, ayam, telor, ikan kembung, ikan nila dan sedikit ragam sayuran yang tersaji.  Hal yang sama untuk sumber buah-buahan. Mulai dari anggur, apel, jeruk dan per yang kesmuanya adalah produk impor.  Mari kita buka kataloga perbendaharaan sumber keanekaragaman pangan bangsa kita.  Sumber karbohidrat kita punya talas, ubi jalar, sukun, huwi, singkong, sagu, sorghum, hanjeli dan masih banyak lagi.  Demikian juga dengan sumber protein yang sangat melimpah dari laut seperti ikan kembung, tuna, tenggiri, cumi, teri dan masih banyak sekali jenis dan jumlahnya.  Begitu juga dengan buah-buahan kita dikaruniai dengan melimpah ruahnya potensi pisang, pepaya, mangga, nenas, manggis, durian dan jenis buah tropis lainnya yang menyegarkan dan  menyehatkan.

Pola Makan dan Makanan Sehat

Filosofi kita makan adalah agar badan sehat dan bugar. Tujuannya supaya kita memiliki daya tahan dan bisa selalu berfikir jernih dalam menjalani hidup dengan karya-karya brilian.  Di dalam tubuh yang sehat ada banyak potensi karya yang bisa di tumbuhkan.  Endurance tubuh dalam melakukan aktivitas keseharian sangat erat kaitannya dengan asupan gizi saat makan.  Sehingga munculah konsep makanan dengan gizi seimbang.  Para pakar kesehatan menyebutkan usus yang sehat awal dari kehidupan yang sehat.  Didalam usus ada jutaan microbioma yang harus kita pelihara dan berikan asupan gizi yang beragam dan seimbang. 

Semakin beragam asupan gizi yang dikonsumsi memiliki peluang hidup sehat yang lebih besar.  Hal yang sama semakin homogen jenis makanan yang kita konsumsi dari hari-kehari maka kehidupan microbima dalam usus kita akan sangat terganggu.  Apalagi ditambah dengan jenis makanan yang kita konsumsi terlalu banyak mengandung bahan tambahan dan berpengawet maka tinggal tunggu waktu saja aneka penyakit akan segera menyertai kehidupan kita.  Oleh karena itu pengetahuan tentang makanan sehat mutlak harus menjadi pengetahuan applicable.  Makanan sedikit pengolahan, raw food, probiotic, prebiotic adalah sederet kriteria asupan yang harus kita konsumsi untuk memulai hidup sehat dan bugar.

Duta Ragam Pangan

Hampir setiap pagi di stasiun BNI City ada pedagang aneka makanan rebus-rebusan dan olahan tradisional.  Ada singkong rebus, gembili rebus, pisang rebus, katimus, tape uli, dan aneka makanan lainnya. Mang Darma setiap pagi naik kereta dari Cilejit dan mangkal dengan bakul dagangannya di Stasiun BNI City/ Sudirman.  Ternyata di dalam bakul itu bukan produk beliau sendiri.  Katimus olahan Bi Sarti, Aneka rebusan punya Kang Cece dan Tape Uli punya Mang Dadang.  Kolaborasi aneka olahan pangan dengan duta penjualnya adalah Mang Darma.  

Sungguh terbantu kita semua dengan sajian aneka ragam pangan tradisional tersebut.  Semua jenis umbi-umbian adalah sumber prebiotik yang ditunggu kehadirannya oleh bakteri baik penunggu usus kita.  Mungkin usus kita jarang sekali mendapat asupan gembili atau pisang siem kukus.  Usus kita barangkali sangat mengenali kalo pagi-pagi mendapat asupan roti atau bubur ayam.  Maka kehadiran Mang Darma adalah dewa penolong agar usus kita bisa lebih sehat.  Asupan simbiotik baik dari aneka rebusan dan siang hari kita milih makanan tempe bacem atau makan tape uli tentunya akan membantu tubuh kita tetap sehat dan bugar.

UMKM Naik Kelas

Namun sayang, kehadiran Mang Darma dan para pejuang pangan yang berjuaan setiap pagi sebenarnya kehadirannya tidak diharapan pemerintah.  Karena mereka berjualan di lokasi yang secara aturan tidak diperbolehkan.  Miris rasanya para patriot UMKM yang selalu menjadi isu politik yang ingin menaikan derajat UMKM realitanya tetap saja menjadi kaum marginal yang masih sedikit mendapat sentuhan dan keberpihakan.  Padahal kehadiran mereka di lokasi-lokasi tersebut sangat membantu dalam menyediakan aneka panganan untuk sarapan.  Dan tentunya menjadi sarana dalam mencari nafkah dan display aneka olahan produk pangan UMKM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun