Mohon tunggu...
Aliqa Syawal
Aliqa Syawal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswi yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Film

Maleficent:sebuah reinterpretasi dongeng klasik melalui lensa feminisme

18 Desember 2024   06:59 Diperbarui: 18 Desember 2024   04:36 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Dengan menyoroti tema persahabatan antara perempuan, kritik terhadap patriarki, serta hubungan antara penindasan perempuan dan eksploitasi alam, Maleficent berhasil menyajikan sebuah narasi yang relevan dengan isu-isu sosial kontemporer. Film ini tidak hanya menghibur tetapi juga mengajak penonton untuk merenungkan kembali peran perempuan dalam masyarakat serta pentingnya menjaga hubungan harmonis dengan alam.

Melalui lensa feminisme Maleficent memberikan harapan bahwa cerita-cerita klasik dapat terus berkembang dan beradaptasi dengan zaman modern tanpa kehilangan esensinya. Ini adalah pengingat bahwa setiap individu memiliki kekuatan untuk menentukan nasib mereka sendiri,sebuah pesan penting bagi semua generasi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun