Soso tersenyum, "Tenang saja, aku punya duit untuk sewa pertama. Untuk berikutnya baru kita pikirkan. Setidaknya kita punya tempat untuk setahun ke depan!"
Anak-anak itu langsung sumringah. "Serius Koba?"
Soso mengangguk. "Gini aja," katanya, "Kupercayakan kalian Ataka dan Alesi untuk mencari rumah yang bisa disewa. Jangan jauh-jauh dari sekolah supaya gampang bolak-baliknya. Jangan terlalu mahal juga. Tinggi-tingginya 50 rubel setahun. Sukur kalau lebih murah. Gak usah terlalu bagus, asal cukup luas untuk kumpul-kumpul!"
"Siap!" Ataka dan Alesi langsung menjawab berbarengan.
"Sementara kau, Vaso dan lainnya, mulailah mendekati anak-anak baru yang mungkin bisa diajak untuk bergabung. Sementara, ajak saja ke sini dulu, biar lebih asyik karena bisa sambil ngopi dan ngebul. Minta saja sama Gege, suruh dia catat. Nanti aku yang bayar semuanya. Yang penting jangan banyak-banyak, secukupnya saja, jangan sampai duitku tekor sebelum dapat tempat!"
"Siap!" kata si Vaso.
"Ya sudah. Mulai aja sekarang. Alesi dan Ataka, bisa mulai besok pas istirahat..." kata Soso lagi.
"Sip, mantep!" kata si Jojo. "Suka aku kalau begini!"
"Ngomong-ngomong duit dari mana Koba? Dapet warisan?" tanya si Vaso.
Soso ngakak, "Gak lah. Itu honorku jadi konsultan pembangunan Poti yang kuceritakan itu!"
"Serius?" tanya si Vaso. "Dapat berapa kamu?"