Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Onana! Istri Teledor, Karier Bisa Kendor

7 Februari 2021   10:42 Diperbarui: 7 Februari 2021   11:33 1029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Andre Onana dan Melanie Kamayou (Sumber: wtfoot.com)

Ajax langsung bergerak untuk mengajukan peninjauan melalui CAS. Tapi itu juga membutuhkan waktu, dengan kemungkinan yang tak terlalu besar untuk lolos. Hanya pengurangan masa hukuman saja yang bisa diharapkan.

Tapi laga-laga penting jelas banyak banyak yang akan terlewatkan oleh Onana. Di bulan ini saja, dalam waktu dekat, mereka akan berhadapan dengan PSV, saingan terdekat mereka di Eredivisie, belum lagi dua kali laga menentukan melawan Lille di babak 32 besar Europa League.

Ajax memang punya Maarten Stekelenburg yang kembali dari perantauannya di berbagai klub, Roma, Fulham, Monaco, Southampton, dan terakhir Everton. Tapi Stekelenburg sudah dimakan usia, 38 tahun, refleksnya sudah banyak berkurang karena kebanyakan duduk di bangku cadangan. Empat tahun di Everton saja (2016-20), ia hanya main sebanyak 19 kali. Sementara kiper ketiga mereka, Kjell Scherpen, masih terlalu muda dan miskin pengalaman di level senior.

Onana, seperti pengakuannya, mungkin memang tidak berniat untuk memakai doping, atau menggunakan forusemide untuk menutupi jejak doping lain yang diminumnya. Saya sendiri haqqul yaqin soal itu jika melihat posisinya sebagai kiper, masih muda, bebas cedera. Seperti pada umumnya, kiper --dalam kondisi normal---tak membutuhkan tenaga ekstra layaknya pemain lain, sehingga membutuhkan doping.

Meski begitu, yang disayangkan hanyalah kecerobohannya. Sebagai atlit professional yang setiap zat masuk ke dalam tubuhnya dipelototi oleh lembaga-lembaga pengawas, seharusnya ia lebih wawas. Jangan asal makan, jangan asal minum, jangan asal nelan obat.

Pun dengan orang-orang terdekatnya, seperti istri, mereka harus tahu, obat yang baik untuk penyakitnya, belum tentu 'baik' buat suaminya yang atlet. Bukan soal sembuh atau tidak, tapi kandungan zat di dalamnya yang bisa berbahaya, terutama bahaya bagi karirnya.

Lagian, kalo suaminya pusing sama pegel-pegel dikit, pijetin aja napa, biar tambah mesra juga. Ah Onana Onana, apes bener nasibmu. Gara-gara istri teledor, karir bisa kendor, klub bisa tekor, negara gagal bikin rekor!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun