Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stalin: (50) Menaklukkan Sidang Disiplin

15 Januari 2021   20:40 Diperbarui: 18 Januari 2021   18:19 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Alip Yog Kunandar

Episode Awal: (1) Soso

Episode Sebelumnya: (49) Panggil Aku Koba!

*****

Soso benar-benar disidang. Penyidangnya dua orang, walikelasnya yang sekarang, Alexander Ulayev dan --ini yang istimewa, rektor, Romo Archimandrite Serafim juga turun tangan. Dua orang lain menjadi semacam penuntut, Romo Jusikanov --walikelas si Vaso dan si Dada---dan tentu saja Inspektur Dmitri alias Mister Black Spot. Satu lagi sebagai pencatat, Romo Nikolai Makhatadze.

Romo Alesei membuka sidang itu. Setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan tuduhan yang dilakukan oleh Romo Jusi. "Seorang siswa di kelas saya, David Valakisidze akhir-akhir ini mulai sering membantah dan menyampaikan pendapat-pendapat yang tidak sejalan dengan tujuan pendidikan di seminari ini. Menurut pengakuannya, pemikiran-pemikirannya itu datang setelah mengikuti serangkaian diskusi buku yang diselenggarakan di luar sekolah..."

"Diskusi itu, menurut David Valakisidze, diadakan di sebuah toko buku yang berada di sekitar Lapangan Yerevan dan satu toko lain yang berada di belakang markas tentara.." lanjut Romo Jusi. "Saudara Joseph Djusgasvili, yang sekarang berada di depan kita, disebut sebagai penggagas diskusi-diskusi tersebut dengan mengarahkan buku-buku apa saja yang akan dibahas dan didiskusikan. Buku-buku itu, adalah buku-buku yang tidak sejalan dan bertentangan dengan arah pendidikan di seminari ini..."

"Dalam catatan jurnal sekolah yang dibuat oleh pengawas di bawah pimpinan Romo Dmitri Abashidze. Beberapa bulan terakhir sudah ditemukan banyak buku-buku liar yang berasal dari luar perpustakaan yang dibawa ke dalam lingkungan sekolah tanpa melalui pemeriksaan dan persetujuan pengawas..." ia melanjutkan. "Buku-buku tersebut, umumnya ditemukan ada pada siswa-siswa yang menjadi anggota kelompok diskusi tersebut. Kelompok yang menyebut dirinya sebagai 'Lingkaran Setan' yang digagas oleh Saudara Joseph Djugasvili..."

Kabar tentang sidang yang berlangsung di dalam ruang guru mulai menyebar seantero asrama. Anak-anak yang tidak keluar saat jam istirahat itu mulai berkumpul. Teman-teman Soso, termasuk si Vaso dan Simon yang tadinya menunggu di tempat Pak Yedid juga kembali ke sekolah begitu mendengarnya.

Koba, si Dedengkot Setan, pemimpin kelompok Lingkaran Setan sedang disidang. Sidangnya istimewa, karena dipimpin langsung oleh rektor. Begitu kabar yang menyebar dengan sangat cepat dari mulut ke mulut.

Anak-anak yang menonton itu, sebagian adalah yang bersimpati pada Soso sejak peristiwa pembelaannya pada Juda Iusdahvili yang terluka di matanya dan belum juga kembali ke sekolah. Sebagian lagi adalah anak-anak yang tidak menyukainya karena dianggap 'pongah' dan bikin masalah sehingga kenyamanan mereka terganggu akibat patroli yang meningkat sejak itu. Ada juga anak-anak yang tak mengetahui siapa yang sedang disidang itu. Kelompok ini mungkin hanya penasaran melihat rame-rame itu.

Di dalam ruangan, Soso sedang diberi kesempatan untuk 'membela diri.'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun