"Ada kabar baik dan kabar kurang baik untukmu..." kata Romo Chark setelah menyampaikan titipan itu. "Pertama, soal ibumu. Akhir-akhir ini kesehatannya tak terlalu baik. Tapi dia masih berkegiatan seperti biasa. Ia sebetulnya melarang saya mengatakannya padamu, takutnya kamu kepikiran dan pengen pulang. Tapi saya harus mengatakannya untuk alasan lain, nanti saya jelaskan alasannya..."
Soso tambah deg-degan.
"Saya datang ke sini untuk menebus kesalahan saya padamu, soal sekolah itu," kata Romo Chark lagi. "Dulu saya salah mendengar soal beasiswa itu. Penjelasan yang sampai ke saya nggak lengkap, jadinya salah paham. Ternyata beasiswa yang kamu dapat bukan beasiswa utuh, tapi sebagian saja. Maafkan saya soal itu. gara-gara kesalahan itu, kamu jadi terkatung-katung di sini..."
Soso menggeleng, "Nggak apa-apa Romo, mungkin memang jalannya sudah harus begitu. Ada hikmahnya juga, setidaknya saya belajar hidup mandiri di sini, sekalian belajar bahasa juga..." kata Soso.
"Nah itu, ibumu juga pengen tahu, apakah kamu bener-bener belajar bahasa selain kerja?" tanya Romo Chark.
Soso mengangguk. "Tolong sampaikan pada Emak, saya sudah kursus baca tulis dan bahasa Rusia di sini, seperti amanatnya..."
"Bagus lah, sudah sampai mana?" tanya Romo Chark.
"Sekarang sudah nggak lagi, Romo..."
"Lho, kenapa, nggak punya biaya?"
Soso menggeleng, "Sudah selesai, terus saya belajar Latin, sudah selesai juga..."
"Wah hebat dong, sekarang belajar apa?" tanya Romo Chark.