Dalam minggu-minggu terakhir ini, terjadi perubahan pesat dalam dunia pasar modal Indonesia. IHSG mencapai titik terendahnya dalam 5 tahun terakhir ini. IHSG bergerak mulai di bawah 6000 sejak awal Januari 2020, dan terendah di level 5.360 pada tanggal 3 Maret 2020 sejak pemerintah mengumumkan pandemic Covid-19 di Indonesia.
Memang tidak cuma IHSG kita yang tertekan. FTSE dari London Stock Exchange juga tertekan hingga mencapai 12,49%. Indeks Nikkei juga mencatat pelemahan yang mencapai 9,15%. Indeks saham global yang mengalami penurunan paa periode Januari -- Maret ini bisa dilihat pada tabel di bawah ini :
IHSG menjadi salah satu bursa yang sangat sensitif terhadap situasi yang saat ini terjadi di seluruh dunia. Bahkan, teman-teman ada mengatakan: bahwa IHSG berasa seperti indeks gorengan, yang begitu mudah berubah-ubah terhadap tekanan.
Investor Receh
Investor receh ini hanya istilah saya. Dalam dunia investasi, siapa saja yang menanamkan modalnya pada suatu perusahaan, maka sudah dikatakan investor.Â
Banyak atau sedikit modalnya, tetap saja namanya investor. Investor receh, istilah saya, hanya untuk menyebutkan investor yang modalnya kecil dan berinvestasi dalam skala puluhan atau ratusan lot saja.Â
Modalnya pun didapat hasil dari menyisihkan ataupun mengalokasikan setiap bulan dari pendapatan yang diperoleh. Saat mengalami tekanan, investor ini juga akan mudah terdampak, karena memang harapan untuk mendapatkan capital gain sangat besar.
5 Tahun Berinvestasi