Mohon tunggu...
Alipir Budiman
Alipir Budiman Mohon Tunggu... Guru - hanya ingin menuliskannya

Bekerja sebagai pendidik di MTs Negeri 1 Banjar (dahulu namanya MTs Negeri 2 Gambut) Kabupaten Banjar, Kalsel. Prinsip saya: Long Life Education. Gak pandang tuanya, yang penting masih mau belajar, menimba ilmu. Gak peduli siapa gurunya, yang penting bisa memberi manfaat dan kebaikan...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tantangan Guru di Era Generasi Z

24 Agustus 2016   16:57 Diperbarui: 24 Agustus 2016   17:09 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam mengikuti pelajaran di kelas, mereka cenderung lebih ribut dan kurang memperhatikan. Metode ceramah sudah terlalu sangat membosankan, metode eksperimen pun kurang menarik. Menjawab soal-soal ulangan pun banyak yang tidak bisa, karena mereka sangat kurang waktunya untuk membaca pelajaran, dan lebih menginginkan “google” untuk mencari jawaban buat mereka.

Dalam diskusi, mereka juga cenderung pasif, lebih memilih diam, padahal banyak bahan yang mereka bisa peroleh dari internet. Hal yang bertolak belakang saat mereka chatting lewat BBM, line, whatsapp, atau messenger, semua yang kesehariannya pendiam pun, bisa menjadi “garang” saat chatting.

Saat kegiatan ekstra kurikuler sekolah, misalnya pada saat perkemahan pramuka, kalau dulu setiap regu menyediakan makanan sendiri, mulai dari mempersiapkan alat, bahan, sampai bisa disantap, dengan kerja kelompok sendiri. Sekarang, saat perkemahan, mereka hanya membawa mie instan, lauk yang sudah diproses, dan bahkan mereka bisa menelepon warung/rumah makan untuk menyediakan makanan mereka. Air minum tinggal membawa air mineral dalam kemasan.

Tantangan

Tak bisa dipungkiri, dampak kemajuan teknologi, telah membuat Generasi Z menjadi lebih mudah dalam melakukan aktivitas non fisik, semuanya bisa dilakukan hanya dari tempat duduk. Pesan makanan, mengobrol, mentransfer uang, membaca koran terbitan dari kota dan negara manapun, menulis status, mendengarkan music, main game, semua bisa dilakukan dalam satu waktu.

Dampak lain, mereka menjadi lebih malas belajar, pasif, dan cenderung mengabaikan proses untuk mendapatkan hasil. Selain itu, sikap sosialnya juga rendah, karena mereka jarang melakukan aktivitas sosial dalam dunia nyata.

Inilah tantangan yang harus dijawab para guru. Bagaimana mengajar di kelas dengan penguasaan teknologi untuk mengimbangi kemampuan siswa, bagaimana mengarahkan mereka ke arah positif dengan memanfaatkan teknologi, serta yang lebih penting, bagaimana mendidik Generasi Z tanpa harus kehilangan nilai pendidikan budi pekerti, akhlak mulia, sopan santun, dan sebagainya.

Kalau kita mampu melakukannya, proses alih generasi yang secara alamiah akan terjadi tidak akan kita biarkan berlangsung begitu saja, melainkan turut kita persiapkan. Generasi Z masa depan yang berilmu pengetahuan dan berakhlak mulia!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun