***Beberapa bulan kemudian. Temennya yang bernama Syahrul membuyarkan konsentrasi Fadil yang sedang menghafal Al-Qur'an saat itu.
 "Dil, kamu di panggil Ustadz disuruh ke ruangan", kata Syahrul.
Fadhil merasa bingung dan berfikir bahwa apa saya melakukan kesalahan, ia takut dipanggil karena ada kesalahan yang dibuat. Setelah sampai di depan pintu, Fadhil merasa gugup saat itu tapi ia memberanikan diri untuk masuk ke ruangan.
(Tok tok tok)..
" Assalamu'alaikum Ustad", Ucap Fadhil."Â
"Wa'alaikumussalam masuk Fadhil, ini ada telepon dari kakak kamu", jawab Ustadz.
"Baik ustadz, Afwan" ( Fadil izin menepi untuk mengangkat teleponnya).Â
Setelah berbincang-bincang sedikit lama Kakak Fadhil berkata :" Fadhil, kamu yang sabar dan ikhlas ya dek".
Fadhil menjawab "Iyaa kak, Fadhil disini Sabar dan Ikhlas kok dalam menghafal Al-Qur'an)". Fadhil fikir itu hanya pertanyaan biasa yang dilontarkan oleh kakaknya. Dilanjut dengan kakaknya,"Fadhil yang sabar ibu sudah pulang ke Rahmatullah, ibu sudah meninggalkan kita semua" Kata kakak. Fadhil merasa tidak percaya dengan apa yang diucapkan kakaknya.Â
Ia menjawab,"Jangan bercanda kak". Â
" Bener dek, ikhlas ya terima apa yang sudah jadi kehendak Allah", ucap kakak.Â
Seketika Fadhil terdiam, ia tidak menjawab pembicaraan kakaknya.