Oleh
Alin FM
Praktisi multimedia
Ketika rumah  menjadi tempat untuk kembali pulang
 Tempat istirahatnya jiwa-jiwa yang lelah
Disana temukan mata air merasuk sukma
Kenikmatan surga sebelum surga sebenarnya
Bayti jannati, Â Rumahku surgaku
Dimana suasana rumah nan nyaman
Penuh dengan kedamaian
penghuninya diliputi dengan kebahagiaan
Mungkinkah surga bisa diwujudkan dalam kehidupan dunia?
Bisakah kenikmatan surga dihadirkan dalam rumah kita?
Model keluarga seperti apa yang harus dibina?
Apakah model keluarga bahagia taat pada syariah?
 Ataukah gaya keluarga kapitalis saat kebahagiaan selalu diukur oleh pundi-pundi rupiah?
Bayti jannati, Â Rumahku surgaku
Bukan Khayalan Ketenangan dan kenyamanan semata
serta kehidupan keluarga yang dipenuhi cinta dan kasih sayang bisa diwujudkan dengan nyata
suasana surga harus diupayakan, bukan hanya menjadi harapan
Rumah tangga itu bukan tanpa masalah,
 bukan tanpa kesulitan,
juga tidak berarti selamanya senang dan bahagia menawan. Â
Kadang menghadapi prahara dan ujian.
Namun, semua itu tidak akan mengaburkan jalan kehidupan.
Menempuh kehidupan rumah tangga
 ibarat bahtera yang sedang mengarungi samudera.
Tak selamanya berlayar dalam air yang tenang.
 Kadang ada riak dan gelombang.
Bahkan tidak jarang dihadang badai dan hujan
Bayti jannati, Â Rumahku surgaku
 memang ada dalam kehidupan dunia
Rumah yang penghuninya merasakan kenikmatan luar biasa
layaknya berada di surga akhirat selamanya
siapa pun yang berkeinginan menghadirkan suasana surga di dalam rumahnya
perlu tewujud karakter penduduk surga pada diri dan anggota keluarganya
Bayti jannati, Â Rumahku surgaku
Rumah tanpa perampasan lahan
Rumah tanpa ketakutan
Rumah tanpa kecemasan
Rumah tanpa jeritan kepayahan