Jakarta, 9 Maret 2021 --- Dalam rangka meningkatkan kompetensi global lulusan perguruan tinggi di wilayah Asia Tenggara, SEAMEO Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC) sebagai salah satu partner aktif dari proyek the South-East Asian Sales Competition (SEASAC) memfasilitasi pelaksanaan SEASAC 2021.Â
Sebanyak lebih dari 170 peserta yang terdiri atas lebih dari 80 mahasiswa dan lebih dari 90 orang praktisi dan pengajar di perguruan tinggi dari 15 negara di Asia dan Eropa, telah mencatatkan sejarah baru pelaksanaan kompetisi penjualan internasional terbesar yang pernah dilaksanakan di Asia Tenggara, dan bahkan di seluruh dunia.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim dalam sambutannya mengatakan kerja sama antarnegara di bidang pendidikan, terutama pada masa pandemi merupakan salah satu upaya yang sangat penting untuk dilakukan.Â
"SEASAC 2021 merupakan salah satu bentuk implementasi dari kemitraan internasional melalui kompetisi penjualan di wilayah regional Asia Tenggara, pada khususnya. Hal ini membina mahasiswa untuk belajar, meningkatkan sikap baik dan kapasitas diri, berlatih dan berinteraksi dengan mahasiswa dari negara lain, demi mencapai kompetensi global," ujar Mendikbud melalui daring di Jakarta, pada Selasa (09/03/2021).
Kegiatan yang didanai oleh Erasmus+ dan European Union ini bertujuan untuk menyiapkan tenaga profesional Business to Business (B2B) sales di masa datang sejak di perguruan tinggi. Konsorsium SEASAC beranggotakan empat perguruan tinggi di Eropa, lima perguruan tinggi di Indonesia, dua perguruan tinggi di Thailand, dan SEAMOLEC.
Dalam kompetisi ini peserta berperan sebagai penjual berhadapan dengan seorang praktisi/pengajar/mahasiswa tingkat atas yang berperan sebagai pembeli dalam sebuah simulasi sales meeting. Bertindak sebagai juri pada kompetisi ini adalah para ahli dari seluruh dunia yang memiliki pengalaman beragam di bidang bisnis dan pedagogi. Konsep kompetisi penjualan yang diadopsi oleh Asia Tenggara ini telah dikembangkan dan dicoba selama bertahun-tahun oleh sejumlah universitas di Eropa.
Setelah berhasil dengan penyelenggaraan SEASAC 2020 yang diselenggarakan oleh Mahasarakham University, Thailand, kompetisi tahun ini dilangsungkan di Indonesia secara dalam jaringan (daring) pada 3-5 Maret 2021 dan Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Bandung, sebagai tuan rumah.
Direktur Kompetisi dari Unpar, Margaretha Banowati Talim menyampaikan, perwakilan dari perusahaan memiliki kesempatan untuk bertindak sebagai juri bahkan menyiapkan perusahaannya sebagai contoh kasus. "Dengan demikian dapat memperoleh peluang perekrutan yang lebih hemat biaya, dan pada beberapa kasus dapat mempelajari bagaimana mereka dapat menjual produk dan layanan mereka secara lebih efektif," ujar Margaretha.
Sementara itu, Harri Lappalainen dari Turku University of Applied Sciences (Finlandia) sebagai koordinator utama proyek SEASAC mengatakan hasil penelitian SEASAC menunjukkan bahwa metode pendidikan sales ini memiliki banyak keuntungan bagi mahasiswa. Termasuk di dalamnya mengembangkan rasa percaya diri dan kemampuan melakukan pendekatan positif sebagai tenaga penjualan sebagai keahlian utama bagi sales. "Tampil dalam simulasi sales meeting memang cukup menegangkan, namun bisa menjadi pengalaman yang sangat berharga," kata Harri.