Mohon tunggu...
Brilliant Dwi I
Brilliant Dwi I Mohon Tunggu... Freelancer - Memuat Opini yang

Mahasiswa Pendidikan UIN Jakarta | Acap membuat komik di Instagram @sampahmasyarakart | Sedang Belajar Menulis | #SalamAlinea

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Bu, Menjadi Tua Itu Bukan Persoalan Berkurangnya Jatah Usia

15 Juni 2020   20:28 Diperbarui: 15 Juni 2020   20:24 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Dear, Ibu.

Salam. Kalau sampai tulisan ini didengar bersamaan dengan hari lahir ibu, artinya ada sesuatu yang mendesak dan dengan terpaksa harus saya sampaikan.

Pertama, selamat ulang tahun, Bu. Menjadi tua ternyata membuka banyak kesempatan kepada kita semua untuk menjadi lebih dewasa. Bukan cuma dewasa untuk Ibu, tapi juga Bapak dan Anak-anaknya. Orang bilang bahwa menjadi tua artinya jatah usia kita semakin sedikit, menjadi tua artinya menyerah dengan kerentanan dan kerapuhan, menjadi tua artinya menjadi ketus dan keras kepala.

Bu, menjadi tua itu bukan persoalan jatah usia yang berkurang. Tetapi persoalan memaksimalkan kesempatan. Semakin tua kita akan semakin sadar bahwa banyak hal tidak boleh terlewat begitu saja. Menjadi tua bukan persoalan jatah usia yang berkurang, usia itu omong kosong karena kita semua akan tetap hidup dan tinggal dalam memori dan corak-corak kasih sayang.

Bu, menjadi tua itu persoalan memaksimalkan kesempatan. Umur itu urusan tuhan, tapi kesempatan adalah urusan manusia. Semakin tua, kita akan sering melewatkan kesempatan. Maka jangan lewatkan tiap kesempatan, Bu. Kesempatan apapun.  

Kesempatan melihat Mas Aqil menggendong cucu. Kesempatan menonton Mbak Mela menjadi nomor satu. Kesempatan mendengar saya ada di podium tertinggi seraya berdoa dan menyebut nama Bapak juga Ibu. Ibu berhak atas kesempatan itu, Bu. Ibu berhak menang berlomba dengan waktu.

Teruslah sehat dan bahagia, Bu. Tetaplah berkesempatan sampai saya bisa memetik hasil yang saya tanam. Menanglah terus, Bu. Menanglah.

***

Bu, menjadi tua itu bukan persoalan mengalah pada kerentanan dan kerapuhan. Tapi, persoalan berusaha tidak tumbang dan menyerah atas kesedihan dan rintangan. Semakin tua kita akan semakin sering dibuat kecewa. Kita ketus dan keras kepala untuk menyerah tak berbuat apa-apa.

“Ya, namanya juga sudah tua, Mas...”

Tapi, saya tau Ibu saya bukan pecundang yang kalah sebelum bertarung. Ibu adalah sosok kuat yang tak tumbang dengan dagelan anaknya. Tak tumbang dengan siswa ber-rambut gondrong yang suka bikin onar di Sekolah. Tak tumbang dengan Microsoft Excel ecek-ecek dan rumusnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun