Pendidikan seharusnya mampu untuk berjalan beriringan dengan kemajuan itu. Sekolah terlebih dahulu harus menjadi tempat dimana imajinasi berkembang. Tempat dimana gagasan punya kuasa.
Peralihan dari information age menjadi conceptual age meninggalkan beberapa ciri. Ciri yang paling umum adalah bahwa di era information age, mereka yang berkuasa adalah mereka yang mengetahui segelintir informasi mengenai beberapa hal.Â
Imajinasi dalam era ini adalah sesuatu yang dipandang sebelah mata dan diperuntukkan kepada mereka yang secara profesi membutuhkan itu. Di era information age, imajinasi dan gagasan tidak begitu punya ruang bagi segelintir profesi tertentu. Individualistik begitu menonjol.Â
Itu pula yang menyebabkan tiap anak harus dipaksa berlomba untuk menjadi rangking satu di sekolahnya. Padahal tidak ada jaminan bahwa setelah rangking satu, siswa tersebut akan sukses.
Era yang saya sebutkan diatas tentu sangat berlainan dengan era conceptual age, dimana gagasan dan imajinasi justru punya tempat. Di era ini, mereka yang mampu untuk mengeksekusi ide, imajinasi, dan gagasan lah yang berkuasa.Â
Tidak peduli apakah ia guru, arsitek, atau sekadar ibu rumah tangga. Semua punya hak untuk mengemukakan ide dan gagasan. Mari tengok sebentar tokoh-tokoh berpengaruh hari ini.
Mark Zuckerberg yang kita kenal dengan Facebooknya bahkan tidak begitu menguasai secara teknis bagaimana Facebook bisa berdiri. Begitupun Steve Jobs, dan tokoh-tokoh lain.Â
Modal paling dasar mereka, adalah imajinasi, ide, dan gagasan. Kemudian barulah setelahnya dieksekusi bersama hingga sekarang bisa kita nikmati buah dari imajinasinya.Â
Secara langsung peralihan dari era informasi ke era konseptual seperti sekarang akan menanggalkan sifat individualistik dan secara alami menciptakan  ekosistem yang kolaboratif.
Kesalahan Pendidikan Kita
Pendidikan kita bak laki-laki di mata perempuan. Jarang betulnya. Selalu saja jadi kambing hitam ketika dikemudian hari ada siswa nakal yang kebetulan bikin onar. Pendidikan kita yang nyatanya multidimesi memang turut membentuk seseorang.Â
Pemerintah melalui Kemendikbud sudah memberikan kemudahan akses sekolah. Bahkan di beberapa daerah, sekolah sudah tidak lagi dikenakan biaya. Banyak sekolah yang kemudian hadir di tiap penjuru negeri.Â