Karangan adalah nama jajanan langka yang terbuat dari rumpat laut bentuknya mirip seperti agar-agar . Makanan ini berasal dari Bantul. Rumput laut yang dipakai untuk bahan olahan sebelumya di jemur di bawah terik matahari terlebih dahulu, selanjutnya rumput laut tersebut di bersihkan kotoran yang menempel, jika sudah bersih kemudian di rebus kedalam air asam selama tiga jam, selama proses merebus air harus terus di aduk sambil di beri pewarna agar warnanya cantik dan menarik. Jika sudah siap makanan ini biasanya akan di sajikan dengan botok atau suatu olahan yang terbuat dari kelapa parut dan biji mlanding atau petai cina. Meski keberadaan makanan ini sudah sangat jarang di temukan, namun bagi kamu yang ini mencobanya kamu  masih bisa menemukannya di beberapa pasar tradisional daerah Bantul, seperti pasar Celep, pasar Ngangkruksari, dan pasar Turi.
4. Mie Pentil
Mie pentil atau yang biasa di sebut dengan bakmi pentil adalah olaham mie yang berasal dari daerah Pundong, Bantul. Mie ini memiliki dua macam varian warna, yaitu kuning dan putih. Mie dengan bahan dasar tepung tapioka ini dapat memakan waktu satu jan dalam proses pembuatannya.Â
Tahap awal yang perlu dilakukan untuk membuatnya adalah mencampurkan tepung tapioca dengan air panas kemudian diaduk hingga tercampur rata menjadi adonan yang kemudian diuleni sampai halus dan kalis, bahkan masih ada yang menggunakan cara lama dengan menginjak-injak adonan sampai kalis. Kemudia adonan yang sudah kalis dimasukan kedalam mesin penggiling untuk menghasikan bentuk mie yang diinginkan, setelah mie digiling kemudian mie di cuci hingga bersih kemudian di rebus dan di bumbui.Â
Penyajian mie yang satu ini pun sederhana hanya dengan tambahan taburan bawang goring dan daun seledri saja dan bagi yang suka pedas dapat menambahkan sambal, uniknya mie ini biasa di sajikan dengan sambal tempe jika beli di pasar-pasar tradisional Bantul. Satu bungkus mie pentil dibandrol dengan harga Rp 1.000 sampai Rp 2.000 namun dapat juga di beli per kilogram.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H