Sudah menjadi agenda wajib bagi Universitas Brawijaya, khususnya Fakultas Pertanian, untuk mengirimkan mahasiswa-mahasiswinya dalam kegiatan pengabdian masyarakat atau yang akrab disebut Kuliah Kerja Nyata (KKN) setiap tahunnya. Tahun ini angkatan 2022 Fakultas Pertanian berkesempatan untuk mengunjungi dan berdinamika aktif pada berbagai aktivitas di Desa Miru, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.Â
Visi dan misi yang sama, yaitu membangun kesejahteraan desa setempat, berhasil membuat 26 mahasiswa-mahasiswi terjun langsung dengan rancangan program kerja yang disesuaikan oleh kebutuhan masyarakat serta The 17 Sustainable Development Goals (SDGs).
Terhitung mulainya KKN ini pada Senin (1/07/2024) dengan rangkaian seremonial pembukaan yang disambut hangat oleh masyarakat Desa Miru yang dihadiri Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Miru, Kepala Desa Miru, Sekretaris Desa Miru, dan perangkat desa lainnya.Â
"Menyatulah dengan kami yang menjadi bagian dari Desa Miru sehingga adik-adik KKN kian mengerti apa yang tengah dibutuhkan warga setempat dan jangan pernah sungkan untuk bertanya apalagi meminta bantuan. Adik-adik adalah tangan-tangan muda yang aksinya kami nantikan," tutur Bapak Nahnul Irawan selaku Kepala Desa Miru bagai semangat sekaligus selamat datang yang meriah.
Program kerja yang dilaksanakan memiliki beragam sasaran mulai dari petani-petani Desa Miru, anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan siswa-siswi SD serta SMA. Pembuatan bak sampah yang disertai dengan penyuluhan pengelolaan sampah dilakukan pada Jumat (12/07/2024) kepada anggota PKK dengan tujuan mengatasi permasalahan sampah yang ada di Desa Miru.Â
Tidak hanya itu, untuk meningkatkan antusiasme kegiatan penyuluhan tersebut, pembuatan es jeli dari ekstrak daun pisang yang berkolaborasi dengan Ibu Ana selaku ibu RT 10 juga didemonstrasikan kepada anggota PKK. Selain meningkatkan kesadaran soal sampah yang menggunung, kegiatan tersebut juga menciptakan ide jualan dengan memanfaatkan tanaman di sekitar rumah  yang diharapkan bisa menjadi produk unggulan desa yang mampu meningkatkan kesejahteraan. Hal ini menjadi capaian poin 3 dan 12 pada SDGs, yaitu kehidupan sehat dan sejahtera serta konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
Program kerja lain yang menaungi anak-anak SD adalah praktik penanaman tanaman hias dan kangkung menggunakan hydrogel sebagai pengenalan pertanian sederhana. Dalam menunjang kreativitas serta kesadaran mengenai sampah, dilakukan pula pembuatan tas ecoprint dan karya seni kolase dari biji-biji tanaman, pemilahan sampah dan mewarnai limbah botol plastik, pembuatan pohon mimpi dibarengi pemutaran video profesi, serta kreasi mewarnai. Tidak lupa menanamkan kebiasaan baik untuk anak-anak SD, pembuatan pojok baca dalam meningkatkan kecakapan literasi dan pengenalan mengenai pentingnya menabung sejak dini juga dilakukan.
Perkumpulan dengan anggota PKK serta kelompok petani pada Minggu (21/07/2024) membahas tentang penggunaan maggot sebagai dekomposer sampah organik yang dilanjutkan penanaman tanaman obat keluarga (TOGA). Hiruk-pikuk yang didorong dari rasa keingintahuan peserta membuat kegiatan tersebut sukses membawa warna baru dalam mengolah sampah di Desa Miru.Â
Hasil pengolahan sampah organik dari maggot tersebut bisa digunakan sebagai pupuk tanaman, termasuk TOGA yang dieksekusikan. Ungkapan terima kasih dan dukungan penuh dari seluruh peserta yang hadir menjadi bentuk apresiasi yang mendalam bagi mahasiswa-mahasiswi yang terlibat.
Kegiatan pemberdayaan anak-anak muda melalui instansi pendidikan, khususnya SMA Negeri 1 Sekaran, merupakan penutup dari serangkaian program kerja KKN ini. Mengangkat poin 9 pada SDGs, yaitu industri, inovasi, dan infrastruktur, inisiasi dalam mengolah sisa panen padi dan tempurung kelapa menjadi briket sebagai bahan bakar alternatif ramah lingkungan direalisasikan pada Jumat (26/07/2024).Â