Mohon tunggu...
Alin You
Alin You Mohon Tunggu... Insinyur - Penyuka fiksi, khususnya cerpen dan novel.

PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) • Penulis Amatir • Penyuka Fiksi • Penikmat Kuliner • Red Lover Forever • Pecinta Kucing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Fiksi Horor dan Misteri] Kehebohan di Ruang Makan

28 September 2016   22:08 Diperbarui: 30 September 2016   18:23 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber: Fiksiana Community"][/[caption]

Ranti mematut diri sekali lagi di depan cermin yang menempel pada lemari pakaian yang ada di kamar mess ini.

"Oke, beres," ucapnya seraya meraih tas ransel yang terletak di atas meja tak jauh dari lemari. Tak lama kemudian ia pun siap melangkah menuju ruang makan yang terletak di lantai bawah.

Saat menuruni tangga, Ranti berpapasan dengan Fania dan Gina -- sesama peserta diklat, tapi beda kabupaten.

"Tumben jalan sendiri. Tika mana?" sapa Fania saat dilihatnya Ranti menuruni tangga seorang diri.

"Tika tadi udah duluan. Katanya mau ngerjain tugas kemaren bareng kelompoknya." 

Tika itu teman sekamar Ranti, berasal dari Bekasi. Sedangkan Ranti sendiri wakil dari Karawang bersama Rudi, teman sekantornya.

"Oh!" Fania akhirnya hanya ber"oh" menanggapi jawaban Ranti.

"Akhirnya... ini hari terakhir kita berada di sini." Gina yang sejak tadi hanya menyimak, mulai buka suara. "Aku udah kangen banget ama Shofi. Diklat tiga hari aja rasanya kayak sebulan. Apalagi ditambah berbagai cerita horor di sini, huwaaa... mending pulang aja, deh."

"Heu, kangen Shofi apa bapaknya, nih?" Ranti iseng menggoda Gina yang langsung disambut rona kemerahan pada kedua pipi Gina.

"Ah, kamu juga pasti kangen ama bapaknya anak-anak. Iya, kaaan?" Gina sengaja menekankan nada suaranya pada kata terakhir yang diucapkannya. Alasannya apalagi kalau bukan untuk balas menggoda Ranti. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun