"Percayalah. Tuhan itu sudah bekerja dengan caranya sendiri dalam mengatur kehidupan aku." (Acha Septriasa dalam Film 99 Nama Cinta)
Saat melihat judulnya untuk kali pertama, tadinya saya berpikir apakah film ini masih ada kaitannya dengan film 99 Cahaya di Langit Eropa yang rilis tahun 2013 dan juga diperankan oleh aktris Acha Septriasa? Eh, setelah menonton filmnya, akhirnya asumsi awal saya pun terbantahkan.
Ternyata, film 99 Nama Cinta ini tak ada kaitannya sama sekali dengan film produksi Maxima Picture (2013) itu, baik dari segi alur cerita maupun juga lokasi pembuatan filmnya. Walaupun tetap saya akui, kalau kedua film ini memiliki satu kemiripan genre, yaitu sama-sama bergenre religi.
Produser film ini, Miftha Syahrian Yahya, menegaskan bahwa film yang dibintangi oleh dua artis peran Acha Septriasa dan Deva Mahenra tersebut sebenarnya bergenre drama romantis.Â
"Menurut saya ini film romance, karena lebih meng-highlight hubungan antara Talia dan Kiblat. Di dalamnya itu ada religi karena latar belakang salah satu karakter itu religi," ujar Miftha, seperti dikutip dari kompas.com.
Secara garis besar film ini bercerita tentang sosok seorang ustadz muda bernama Kiblat (Deva Mahendra) yang diamanatkan oleh keluarganya untuk mengajarkan ilmu agama pada teman masa kecilnya, Talia (Acha Septriasa). Namun sayang, niat baiknya ini tak ditanggapi oleh Talia, yang lebih memilih mengejar karirnya sebagai presenter gosip dan produser di dunia showbiz pertelevisian.
Dan Garin Nugroho selaku penulis skenario film ini pun membenarkan bila film 99 Nama Cinta ini memang menggabungkan tiga unsur paling menarik untuk komunikasi dan sangat menjual, yaitu romance, komedi dan juga religi. Jadi tak salah dong tanggapan para warganet terhadap genre film ini?
Terinspirasi dari 99 Asma'ul Husna
Dari segi judulnya juga, sebenarnya penonton sudah bisa menebak bahwa film ini sebenarnya diambil dari 99 nama-nama Allah (Asma'ul Husna) yang ada dalam Al-Qur'an. Ya, walaupun memang tidak tersirat. Saya pun memiliki dugaan yang sama dan ternyata memang benar. Setelah menonton filmnya, dugaan saya itupun sama sekali tidaklah salah.