"Eh, hati-hati, Teh. Si Jeniper itu kadang suka nakal. Kakinya bisa tiba-tiba menyepak lho." Tiara memperingatkan Tasya. Dan Tasya pun mundur selangkah. Tapi Tisna malah tertawa.
"Tenang saja, Tasya. Jeniper bakal baik kok kalau kita memperlakukan dia dengan baik juga. Kan Jeniper sudah jinak."
Tiara cemberut. "Ih, Jeniper mah nurutnya cuma sama Aa Tisna doang." Tiara terlihat sewot kemudian ke luar kandang.
"Tiara, tunggu. Kamu mau ke mana?" teriak Tasya.
"Hayu, Teh. Kita pindah ke kandangnya Ramen saja," ajak Tiara sambil menggandeng tangan Tasya.
***
"Nah, ini dia kandangnya Ramen dan kawan-kawannya, Teh," ujar Tiara saat dua anak perempuan itu tiba di kandang domba.
Tasya tampak terpesona melihat begitu banyaknya domba-domba gemuk dan bersih di dalam kandang tersebut.
"Wow! Banyak banget domba-dombanya. Gemuk-gemuk lagi. Ini gak pernah digembalakan ya?"
"Ih, siapa bilang?"
Tiba-tiba saja Tisna sudah ada di kandang domba. Membuat Tasya kaget dan menatapnya.