Mohon tunggu...
Alin You
Alin You Mohon Tunggu... Insinyur - Penyuka fiksi, khususnya cerpen dan novel.

PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) • Penulis Amatir • Penyuka Fiksi • Penikmat Kuliner • Red Lover Forever • Pecinta Kucing

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cerbung | The Office Boy [6]: The Secrets

8 Maret 2017   13:56 Diperbarui: 26 April 2017   21:00 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan seperti biasa, cewek jutek dan judes itu hanya menatapku sinis, tak bersahabat. “Angin apa yang membawamu tiba-tiba menyapa saya dengan begitu ramah?”

Eh, iya, ya? Kenapa gue jadi sok ramah gitu ke Lydia?

Kugaruk-garuk kepala yang tidak gatal itu. “Hm, memangnya saya nggak boleh, ya, menyapa Mbak Lydia?” tanyaku sambil memamerkan senyum terbaikku.

Tapi bukan Lydia namanya kalau bisa langsung lumer hatinya mendapatkan senyum dari seorang cowok keren bernama Faisal. Hehehe.

“Ya, aneh saja. Kamu yang sehari-hari selalu cemberut bila ketemu saya, tiba-tiba saja hari ini begitu ramah,” ujarnya seraya masuk ke dalam lift yang terbuka dan siap membawa kami ke lantai atas. Di belakang Lydia, aku pun ikut naik ke dalam lift.

Ahay, baru kali ini rasanya gue bisa satu lift dengan si jutek. Dan rupanya, Rizal pun memiliki kesan yang sama terhadap staf HRD yang satu ini.

“Ngomong-ngomong, kamu ceria banget hari ini? Ada apa, nih? Istrimu pengen rujuk lagi, ya.?” tanya Lydia lagi, saat kami telah berada di dalam lift.

Eh? Istri? Walah, ini pasti Rizal yang dimaksud.

Aku menggeleng. “Ah, nggak kok, Mbak. Saya bahkan sudah nggak peduli lagi, sekalipun kelak dia pengen rujuk lagi sama saya.”

“Oh!” Hanya itu yang keluar dari mulut Lydia.

Kemudian hening menyergap kami berdua hingga akhirnya pintu lift pun terbuka, yang menandakan bahwa kami telah sampai di lantai dua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun