Tapi tiba-tiba...
"Aw, Dokter! Ini kenapa dengan dada kanan saya?" teriakku saat mencoba menggeser tubuh agak ke kanan.
Dokter UGD itu pun kembali mendekatiku. Memeriksa bagian dada kananku.
"Coba Ibu ambil napas, kemudian keluarkan!" perintah Sang Dokter yang kemudian kupatuhi. "Gimana?"
"Agak sakit, Dok," ujarku setelah melakukan apa yang diperintahkannya.
"Nggak papa kok. Cuma memar saja. Entar juga sembuh, cuma memang agak lama," sahut Dokter UGD yang kemudian kembali ke tempat duduknya dan mulai meracik obat untukku.
Ya, Allah. Ada apa ini denganku? Ratapku sambil mencoba meraba-raba seluruh badanku, kalau-kalau terdapat keluhan lagi.
Sambil menunggu dokter meracik obat, segera kuhubungi adik bungsuku dan menceritakan secara singkat kondisiku terkini dan memintanya untuk segera menjemputku di Puskesmas.
Tak berapa lama obat untukku pun selesai diracik.
"Ayo, Bu, diminum dulu obatnya." Perawat Laki-laki menyodorkan tiga macam obat untuk segera kuminum. Obat apa itu, aku tak menanyakannya. Hanya menuruti perintah Perawat Laki-laki saja.
"Saya benar nggak papa nih, Dok?" Aku masih sangsi yang dengan kondisiku saat itu. Tapi kulihat dokter hanya mengangguk seraya tersenyum meyakinkan.
***