Mohon tunggu...
Kareena Auliya Juniar
Kareena Auliya Juniar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswi imut, lucu, dan menggemaskan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sasaran Retorika dalam Dakwah Islam

28 Juni 2024   20:28 Diperbarui: 28 Juni 2024   20:37 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh Syamsul Yakin dan Kareena, Dosen Retorika dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pentingnya memahami sasaran retorika dalam dakwah Islam, yang melibatkan berbagai respons manusia terhadap Al-Qur'an. Dalam konteks ini, Al-Qur'an menjadi titik acuan bagi dakwah, membedakan respons manusia menjadi tiga kelompok utama.

Kelompok pertama, yang disebutkan dalam QS. Fathir ayat 32, merespons dengan menganiaya diri sendiri, yaitu dengan melalaikan perintah Allah dan melakukan larangan-Nya. Contohnya, menggantikan ibadah kepada Allah dengan menyembah berhala.

Kelompok kedua merespons secara setengah-setengah, meragukan kebenaran Al-Qur'an atau melakukan sebagian perintah dengan bimbang. Mereka juga cenderung mengabaikan sebagian sunnah yang dianjurkan atau melakukan perbuatan yang tidak disukai.

Kelompok ketiga, yang merespons dengan segera berbuat kebaikan, sesuai dengan QS. Al-Baqarah ayat 148, dianggap sebagai respons yang paling baik. Mereka bersaing dalam melakukan kebaikan tanpa ragu-ragu atau penundaan.

Secara historis, respons ini memetakan tiga sasaran retorika dakwah: pertama, kaum kafir yang menganiaya Al-Qur'an; kedua, kaum munafik yang bertindak ganda; dan ketiga, mereka yang tekun dalam berbuat baik. Sasaran ini tidak hanya mencakup berbagai lapisan sosial, tetapi juga aspek-aspek seperti pendidikan, ekonomi, jenis kelamin, geografis, dan etnis.

Dengan memahami sasaran retorika secara mendalam, dakwah dapat dilakukan secara efektif dan konsisten, mendorong umat untuk terus bergerak maju dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun