Mohon tunggu...
Ali Mutaufiq
Ali Mutaufiq Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan

Menulis Artikel kehidupan dan Umum

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Membangunan Hubungan dengan Allah melalui Ma'rifat: Dalam Perspektif Maqashid Syari'ah

22 Januari 2025   06:00 Diperbarui: 22 Januari 2025   06:00 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ali Mutaufiq

Pendahuluan

Dalam kehidupan seorang Muslim, membangun hubungan yang kuat dengan Allah adalah tujuan utama. Salah satu konsep yang sangat penting dalam mencapai hubungan ini adalah ma'rifat, yang berarti pengetahuan atau pemahaman yang mendalam tentang Allah. Ma'rifat tidak hanya melibatkan pengetahuan teoretis, tetapi juga pengalaman spiritual yang mengarah pada kedekatan dengan-Nya. Dalam perspektif maqashid syari'ah, yang merujuk pada tujuan-tujuan syariat Islam, ma'rifat dianggap sebagai sarana penting untuk memahami dan memenuhi hak-hak Allah serta hak-hak sesama manusia.

Artikel ini akan membahas konsep ma'rifat dalam perspektif maqashid syari'ah, dengan menyertakan pendapat para ulama, ayat Al-Qur'an, hadis, serta referensinya.

1. Konsep Ma'rifat dalam Islam

Ma'rifat berasal dari kata "ma'rifah" yang berarti pengetahuan atau pemahaman. Dalam konteks spiritual, ma'rifat mengacu pada pengetahuan tentang hakikat Allah yang diperoleh melalui pencerahan hati dan kesadaran rohani. Ma'rifat lebih dari sekadar pengetahuan intelektual, tetapi mencakup pemahaman yang mendalam tentang sifat-sifat Allah, serta kedekatan hati kepada-Nya.

2. Ma'rifat dan Maqashid Syari'ah

Maqashid syari'ah adalah tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh hukum Islam (syariat), yaitu untuk menjaga agama (hifz ad-din), jiwa (hifz an-nafs), akal (hifz al-'aql), keturunan (hifz an-nasl), dan harta (hifz al-mal). Dalam perspektif maqashid syari'ah, ma'rifat memiliki peran yang sangat penting karena:

  1. Hifz ad-Din (Menjaga Agama): Ma'rifat adalah fondasi utama dalam memahami agama dengan benar. Tanpa ma'rifat, seseorang dapat terjatuh dalam pemahaman yang salah tentang Allah dan agama-Nya.
  2. Hifz al-'Aql (Menjaga Akal): Ma'rifat juga melibatkan penggunaan akal untuk merenungkan tanda-tanda kebesaran Allah yang tercermin dalam alam semesta dan dalam wahyu-Nya.
  3. Hifz an-Nafs (Menjaga Jiwa): Dengan ma'rifat, seseorang dapat mengenal dirinya lebih baik dan memahami tujuan hidup yang sesungguhnya, yaitu ibadah kepada Allah.
  4. Hifz an-Nasl (Menjaga Keturunan) dan Hifz al-Mal (Menjaga Harta): Ma'rifat mengajarkan pentingnya etika dalam kehidupan sosial, sehingga menjaga hak-hak individu dan masyarakat dapat tercapai dengan baik.

3. Ma'rifat dalam Al-Qur'an dan Hadis

Ma'rifat dijelaskan dalam banyak ayat Al-Qur'an dan hadis. Beberapa ayat yang menjelaskan konsep ma'rifat adalah sebagai berikut:

  1. Surah Al-A'raf (7:179):

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun