Ali Mutaufiq, S.E., M.M, CAIA.,CODS
Pendahuluan
Green marketing atau pemasaran hijau telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir, seiring dengan meningkatnya kesadaran konsumen tentang isu-isu lingkungan dan keberlanjutan. Sebagai respons terhadap tantangan perubahan iklim, kerusakan lingkungan, dan sumber daya alam yang terbatas, banyak perusahaan mulai mengadopsi praktik green marketing untuk mengomunikasikan komitmen mereka terhadap keberlanjutan dan memberikan solusi ramah lingkungan. Di tengah kemajuan teknologi dan digitalisasi, green marketing semakin terdorong oleh platform digital yang memungkinkan perusahaan untuk menjangkau konsumen secara lebih luas dan efektif.
Artikel ini akan membahas peran digitalisasi dalam green marketing, bagaimana teknologi dapat mendorong perubahan konsumsi yang berkelanjutan, serta dampaknya terhadap perilaku konsumen. Kami juga akan menyajikan pendapat para ahli, data pendukung, serta referensi terkait.
Digitalisasi dan Green Marketing
Digitalisasi merujuk pada penggunaan teknologi digital untuk mengubah cara perusahaan beroperasi dan berinteraksi dengan konsumen. Dalam konteks green marketing, digitalisasi memungkinkan merek untuk menyampaikan pesan keberlanjutan mereka melalui berbagai saluran digital, termasuk media sosial, situs web, aplikasi mobile, dan platform e-commerce. Teknologi digital ini tidak hanya membantu dalam mempromosikan produk atau layanan ramah lingkungan tetapi juga memberi konsumen alat untuk membuat keputusan pembelian yang lebih bijak dan berkelanjutan.
Menurut Peattie dan Crane (2005), green marketing mencakup segala upaya perusahaan untuk memasarkan produk atau layanan yang ramah lingkungan dan mendukung keberlanjutan. Digitalisasi, dengan adanya platform online yang memungkinkan konsumen untuk mengakses informasi secara instan dan menyeluruh, memberi keuntungan besar dalam mendukung pemasaran hijau.
Tantangan dalam Green Marketing:
Namun, dalam memanfaatkan digitalisasi untuk green marketing, perusahaan menghadapi tantangan besar. Salah satunya adalah menghindari praktik "greenwashing," yaitu klaim yang menyesatkan tentang keberlanjutan produk atau layanan yang sebenarnya tidak ramah lingkungan. TerraChoice (2010) menemukan bahwa sekitar 95% klaim green marketing di pasar adalah contoh greenwashing yang menyesatkan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menggunakan data yang akurat dan transparan dalam komunikasi mereka.
Pengaruh Digitalisasi terhadap Perilaku Konsumen