Mohon tunggu...
Ali Mutaufiq
Ali Mutaufiq Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan

Menulis Artikel kehidupan dan Umum

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Azdariah:Membangun Ma'arifat Untuk Menemukan Tujuan Hidup

14 Desember 2024   07:23 Diperbarui: 14 Desember 2024   07:23 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tujuan Hidup Menurut Azdariah

Tujuan hidup dalam pandangan Azdariah bukanlah semata-mata untuk meraih kenikmatan duniawi, tetapi untuk menemukan kedamaian batin dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan mengenal Tuhan (ma'arifat), seseorang akan menyadari bahwa segala pencapaian duniawi hanyalah sarana untuk memperoleh ridha-Nya. Azdariah mengajarkan bahwa tujuan hidup yang sesungguhnya adalah menyucikan hati dan jiwa serta menjalani kehidupan dengan penuh kesadaran akan hakikat diri dan Tuhan.

Dalam perspektif Azdariah, seseorang harus berusaha untuk mencapai pemahaman ini melalui langkah-langkah berikut:

  1. Penyucian Diri (Tazkiyah)

Untuk mencapai ma'arifat, seseorang harus membersihkan hati dari sifat-sifat tercela seperti iri, dengki, dan keserakahan. Proses ini dikenal sebagai tazkiyah, yaitu penyucian jiwa agar tidak terhalang dari cahaya spiritual.

  1. Zikir dan Kontemplasi

Mengingat Allah (zikir) dan melakukan kontemplasi (tafakkur) adalah dua cara yang paling efektif untuk memperoleh ma'arifat. Zikir membantu menjaga hati tetap terhubung dengan Allah, sementara tafakkur membuka hati untuk merenungkan kebesaran Tuhan yang tercermin dalam ciptaan-Nya.

  1. Ibadah yang Ikhlas

Melakukan ibadah dengan penuh ketulusan hati adalah cara lain untuk mencapai ma'arifat. Ibadah yang dilakukan dengan kesadaran penuh dan penghayatan mendalam akan membawa seseorang lebih dekat kepada Allah.

Ma'arifat dalam Al-Qur'an dan Hadis

Al-Qur'an mengajarkan pentingnya mengenal Allah sebagai tujuan utama hidup manusia. Dalam Surah Al-A'raf ayat 172, Allah berfirman:

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan dari tubuh anak-anak Adam, dan Dia mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (dengan firman-Nya): 'Bukankah Aku ini Tuhanmu?' Mereka menjawab: 'Betul, Engkau adalah Tuhan kami.'"(QS. Al-A'raf: 172)

Ayat ini mengingatkan kita bahwa setiap jiwa telah mengakui Tuhan sebagai Tuhan mereka sebelum lahir ke dunia. Namun, pengakuan ini seringkali tertutup oleh kesibukan dan godaan dunia. Ma'arifat adalah proses untuk mengingat kembali dan menyadari kembali ikatan ini.

Selain itu, Rasulullah SAW juga bersabda:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun