Mohon tunggu...
Ali Mutaufiq
Ali Mutaufiq Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan

Menulis Artikel kehidupan dan Umum

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

TikTok dan E-Commerce; Bagaimana Video Pendek Meningkatkan Penjualan Online

7 Desember 2024   14:32 Diperbarui: 7 Desember 2024   14:53 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ali Mutaufiq

Di era digital saat ini, platform media sosial dan e-commerce semakin saling berinteraksi untuk menciptakan peluang bisnis yang lebih besar. Salah satu tren terbesar dalam pemasaran online adalah penggunaan video pendek melalui platform seperti TikTok. TikTok, yang awalnya dikenal sebagai aplikasi hiburan, telah berkembang menjadi saluran penting untuk pemasaran produk, terutama dalam dunia e-commerce. Penggunaan video pendek dalam strategi pemasaran terbukti memiliki dampak besar dalam meningkatkan penjualan dan memperluas jangkauan audiens.

TikTok dan E-Commerce: Memanfaatkan Potensi Video Pendek

TikTok adalah platform media sosial berbasis video yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan berbagi video pendek berdurasi 15 hingga 60 detik. Platform ini telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2023, TikTok tercatat memiliki lebih dari 1,1 miliar pengguna aktif bulanan di seluruh dunia (Statista, 2023), menjadikannya salah satu platform media sosial terbesar dan paling berpengaruh saat ini.

Salah satu kekuatan utama TikTok adalah algoritme yang mampu menyajikan konten secara sangat personalisasi, yang memungkinkannya untuk menjangkau audiens yang tepat untuk sebuah produk atau layanan. Menurut penelitian oleh Marketing Dive (2023), lebih dari 50% pengguna TikTok mengaku membeli produk setelah melihatnya di platform tersebut. Hal ini menunjukkan potensi besar TikTok dalam memengaruhi keputusan pembelian konsumen dan mengarahkan trafik ke situs e-commerce.

Pengaruh Video Pendek dalam Meningkatkan Penjualan Online

Video pendek, seperti yang digunakan di TikTok, memiliki berbagai keuntungan dibandingkan format konten lainnya, seperti gambar atau teks panjang. Berikut adalah beberapa alasan mengapa video pendek dapat meningkatkan penjualan online:

  1. Meningkatkan Engagement

Video cenderung lebih menarik perhatian pengguna dibandingkan dengan gambar statis atau teks. Penelitian oleh Wyzowl (2023) menunjukkan bahwa 84% konsumen lebih memilih untuk membeli produk setelah melihat video mengenai produk tersebut. Video memungkinkan merek untuk menampilkan produk secara lebih dinamis, memperlihatkan cara penggunaan, manfaat, dan keunikan produk tersebut dalam waktu singkat. Ini membuat video pendek sangat efektif dalam menciptakan engagement yang tinggi.

  1. Konten yang Mudah Berbagi

Salah satu fitur utama TikTok adalah kemudahan dalam berbagi konten. Pengguna dapat dengan mudah membagikan video yang mereka suka, meningkatkan eksposur produk secara viral. TikTok bahkan memiliki fitur "Duet" dan "Stitch" yang memungkinkan pengguna berkolaborasi atau merespons video yang ada, memperluas jangkauan dan menarik audiens baru untuk melihat produk yang sedang dipromosikan.

  1. Pemasaran Berbasis Influencer

TikTok telah menjadi rumah bagi influencer yang memiliki pengaruh besar terhadap audiens mereka. E-commerce dapat memanfaatkan influencer TikTok untuk memperkenalkan produk mereka melalui video pendek. Menurut sebuah studi oleh Influencer Marketing Hub (2023), 67% konsumen lebih cenderung membeli produk setelah melihat influencer yang mereka ikuti merekomendasikannya. Kolaborasi antara merek dan influencer di TikTok sering kali menghasilkan kampanye yang sangat efektif dalam mendorong penjualan.

  1. Penggunaan Hashtags dan Tantangan (Challenges)

TikTok memungkinkan pengguna untuk menggunakan hashtag tertentu yang bisa viral dan menarik perhatian audiens lebih luas. Banyak e-commerce yang menciptakan tantangan TikTok terkait produk mereka, yang dapat mendorong keterlibatan langsung dengan audiens. Misalnya, merek kosmetik atau pakaian sering kali mengajak pengguna untuk mencoba produk mereka melalui tantangan khusus, yang meningkatkan visibilitas dan potensi penjualan.

Data dan Statistik Pendukung

Beberapa data dan riset terbaru menunjukkan betapa efektifnya TikTok dalam meningkatkan penjualan e-commerce:

  1. TikTok Shop yang diluncurkan oleh TikTok pada tahun 2021 memungkinkan penjual untuk menjual produk langsung melalui aplikasi. Berdasarkan data dari Commerce Next (2023), penjualan di TikTok Shop meningkat over 150% sepanjang tahun lalu.
  2. Sebuah survei oleh TikTok for Business (2023) menemukan bahwa 70% pengguna TikTok mengungkapkan bahwa mereka lebih tertarik membeli produk yang dipromosikan melalui video dibandingkan dengan iklan tradisional.
  3. 2023 State of Video Marketing Report oleh Wyzowl mengungkapkan bahwa 84% konsumen lebih cenderung melakukan pembelian setelah menonton video tentang produk, sementara hanya 43% yang merasa terpengaruh oleh gambar atau foto produk.

Teori yang Mendukung Efektivitas Video Pendek

Beberapa teori pemasaran dan psikologi konsumen mendukung efektivitas video pendek dalam meningkatkan penjualan online:

  1. Teori Pembelajaran Sosial (Social Learning Theory)

Teori ini, yang dikemukakan oleh Albert Bandura, menyatakan bahwa individu cenderung meniru perilaku yang mereka amati pada orang lain, terutama jika mereka melihat orang tersebut mendapat penghargaan atau keuntungan. Dalam konteks TikTok, ketika pengguna melihat influencer atau teman mereka menggunakan produk tertentu melalui video, mereka lebih cenderung tertarik untuk membeli produk tersebut, terutama jika mereka merasa terhubung secara emosional.

  1. Model AIDA (Attention, Interest, Desire, Action)

Model ini menjelaskan empat tahap yang harus dilalui oleh konsumen sebelum melakukan pembelian: menarik perhatian, menumbuhkan minat, membangkitkan keinginan, dan akhirnya mendorong tindakan pembelian. Video pendek di TikTok dapat dengan cepat menarik perhatian pengguna dalam waktu beberapa detik, membangkitkan minat dengan menunjukkan manfaat produk secara langsung, dan menciptakan keinginan untuk memiliki produk tersebut, semua dalam durasi yang singkat.

  1. Teori Konsumsi Sosial (Social Consumption Theory)

Teori ini menyatakan bahwa konsumen lebih cenderung untuk membeli produk yang mereka lihat orang lain konsumsi di media sosial, terutama di platform yang mengedepankan konten visual seperti TikTok. Dengan meningkatkan visibilitas produk melalui video pendek, merek dapat memanfaatkan pengaruh sosial ini untuk mendorong keputusan pembelian.

Kesimpulan

TikTok telah menjadi platform yang sangat kuat dalam mendukung e-commerce melalui penggunaan video pendek yang kreatif dan interaktif. Dengan lebih dari 1,1 miliar pengguna aktif, TikTok memberikan peluang besar bagi brand untuk meningkatkan penjualan online mereka. Video pendek memungkinkan brand untuk terhubung secara langsung dengan audiens, mengkomunikasikan nilai produk secara efektif, dan membangkitkan minat melalui influencer, tantangan, dan interaksi sosial. Oleh karena itu, TikTok bukan hanya sebagai platform hiburan, tetapi juga saluran pemasaran yang sangat efektif dalam meningkatkan penjualan online.

Referensi:

  1. Statista. (2023). TikTok: Number of monthly active users worldwide. Retrieved from https://www.statista.com/statistics/1196381/tiktok-global-monthly-active-users/
  2. Marketing Dive. (2023). TikTok's Role in Driving eCommerce Sales. Retrieved from https://www.marketingdive.com
  3. Wyzowl. (2023). The State of Video Marketing. Retrieved from https://www.wyzowl.com/video-marketing-statistics/
  4. Influencer Marketing Hub. (2023). The Role of Influencers in E-Commerce. Retrieved from https://influencermarketinghub.com
  5. TikTok for Business. (2023). TikTok Shop: Boosting eCommerce Sales. Retrieved from https://www.tiktok.com/business

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun