Ali Mutaufiq., S.E., M.M., CAIA.CODS
Di sebuah kota yang gemerlap, di tengah hiruk-pikuk dunia digital, hidup seorang pemuda bernama Zaki. Zaki adalah seorang Gen Z yang lahir di era kemajuan teknologi yang luar biasa. Sebagai seorang anak muda yang penuh semangat, Zaki tidak hanya ingin sukses dalam hal materi, tetapi juga meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Dengan tekad yang kuat, Zaki berusaha menjalani hidupnya dengan cara yang sesuai dengan tuntunan agama dan nilai-nilai positif yang ia dapatkan dari pendidikan, baik dari orang tua maupun dari berbagai sumber.
1. Mencari Ilmu yang Bermanfaat
Zaki tahu bahwa kunci kesejahteraan dunia dan akhirat adalah ilmu. Di tengah kesibukan dunia digital, Zaki tidak hanya menghabiskan waktu untuk hiburan semata. Setiap hari, ia menyempatkan diri untuk belajar, membaca buku-buku yang bermanfaat, dan mengikuti kajian agama baik secara langsung maupun online.
Zaki mengingat firman Allah dalam Al-Qur'an yang mengingatkan umatnya untuk mencari ilmu:
"Katakanlah: 'Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?' Sesungguhnya hanya orang-orang yang berakal yang dapat mengambil pelajaran." (QS. Az-Zumar: 9)
Bagi Zaki, ilmu bukan hanya untuk meningkatkan kualitas hidupnya di dunia, tetapi juga sebagai bekal untuk menghadapi kehidupan di akhirat kelak. Ia juga memahami bahwa ilmu agama sangat penting untuk menjaga hati agar tetap berada di jalan yang benar.
2. Menjaga Akhlak dan Menghindari Perbuatan yang Dosa
Zaki sadar bahwa kesejahteraan dunia dan akhirat tidak hanya bergantung pada ilmu, tetapi juga pada akhlak yang baik. Setiap langkahnya, ia berusaha untuk menjaga adab dan budi pekerti yang baik, mengikuti jejak Rasulullah SAW dalam berinteraksi dengan sesama. Ia selalu mengingat hadis Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan tentang pentingnya menjaga akhlak yang mulia:
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." (HR. Ahmad)