Ali Mutaufiq., S.E., M.M., CAIA., CODS
Keberkahan finansial dalam Islam tidak hanya dilihat dari banyaknya harta yang dimiliki, tetapi juga bagaimana harta tersebut diperoleh, dikelola, dan dibelanjakan dengan cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Prinsip manajemen keuangan syariah mengajarkan untuk menghindari perbuatan yang dapat menghilangkan keberkahan, seperti riba, penipuan, dan boros, serta menekankan pada pentingnya berzakat, bersedekah, dan mencari rezeki yang halal.
1. Menghindari Riba (Bunga)
Riba adalah tambahan yang diterima dalam transaksi pinjam-meminjam uang yang diambil tanpa ada imbal balik yang sah. Dalam Islam, riba adalah salah satu perbuatan yang sangat dilarang karena merugikan pihak yang satu dan menambah beban bagi yang lain.
Ayat Al-Qur'an: "Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba."(Surah Al-Baqarah: 275)
Hadis: "Rasulullah SAW melaknat orang yang memakan riba, yang memberi makan riba, yang menulisnya, dan yang menjadi saksinya."(Hadits Riwayat Muslim)
2. Zakat dan Sedekah
Zakat adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang telah memenuhi syarat untuk membantu sesama, membersihkan harta, dan mendatangkan keberkahan. Sedekah juga sangat dianjurkan karena dapat menghapus dosa dan menambah keberkahan dalam hidup.
Ayat Al-Qur'an: "Sesungguhnya zakat itu hanya untuk orang-orang fakir, miskin, amil zakat, muallaf, hamba sahaya, orang yang berhutang, untuk jalan Allah, dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban yang ditentukan oleh Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
(Surah At-Taubah: 60)
Hadis: "Sedekah tidak akan mengurangi harta, dan tidak ada yang lebih baik selain memberi pada yang membutuhkan."(Hadits Riwayat Muslim)