Mohon tunggu...
Ali Mutaufiq
Ali Mutaufiq Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan

Menulis Artikel kehidupan dan Umum

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Manajemen Keuangan Syari'ah dalam Bisnis, antara Kepatuhan dan Keberlanjutan

26 November 2024   05:23 Diperbarui: 26 November 2024   07:28 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Nabi melarang jual beli dengan cara gharar."(HR. Muslim)

Dalam praktiknya, manajemen keuangan syariah menekankan transparansi dalam kontrak dan pengelolaan risiko untuk mencegah ketidakadilan.

  1. Keadilan dalam Keuangan

Prinsip ini mencakup distribusi kekayaan yang adil dan upaya menghindari konsentrasi harta pada segelintir pihak, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an:

"... supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu."(QS. Al-Hasyr: 7)

  1. Keberlanjutan Ekonomi dan Sosial

Manajemen keuangan syariah tidak hanya fokus pada keuntungan finansial tetapi juga memastikan keberlanjutan sosial dengan mendukung inisiatif zakat, infak, dan wakaf.

Implementasi dalam Bisnis Modern

Bisnis yang menerapkan manajemen keuangan syariah sering kali mengintegrasikan keberlanjutan dalam strategi mereka, seperti:

  1. Pembiayaan Berbasis Syariah

Perusahaan dapat menggunakan pembiayaan berbasis akad syariah, seperti ijarah (leasing), salam (jual beli pesanan), atau istishna (jual beli produksi), untuk memastikan operasional sesuai prinsip Islam.

  1. Investasi Etis

Investasi hanya dilakukan pada sektor yang halal dan bermanfaat bagi masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, dan energi terbarukan.

  1. Pengelolaan Risiko

Bisnis syariah menggunakan pendekatan seperti takaful (asuransi syariah) untuk mengelola risiko dengan cara kolektif dan sesuai dengan syariah.

  1. Penggunaan Zakat dan CSR

Zakat perusahaan dapat dialokasikan untuk memberdayakan masyarakat dan mendukung program keberlanjutan sosial, sehingga membantu menciptakan keseimbangan ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun