Konsep circular economy dapat diterapkan untuk memaksimalkan penggunaan material, mengurangi limbah, dan mendaur ulang produk. Uni Eropa menjadi pelopor dalam strategi ini dengan meluncurkan Circular Economy Action Plan.
- Inovasi Teknologi
Pemanfaatan teknologi seperti Internet of Things (IoT) untuk pengelolaan air dan energi, serta drone untuk pemantauan lingkungan, menjadi solusi efektif. Contohnya, aplikasi teknologi dalam sistem irigasi cerdas di India yang mengurangi penggunaan air hingga 30%.
Tantangan dan Peluang
Meskipun green economy menawarkan berbagai manfaat, tantangan seperti pembiayaan, resistensi dari industri konvensional, dan kurangnya kesadaran publik masih menjadi kendala. Namun, peluang seperti pengembangan pasar karbon, insentif hijau, dan kolaborasi internasional dapat mendorong transformasi ini.
Penutup
Transformasi menuju green economy bukan lagi pilihan, melainkan keharusan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Dengan mengintegrasikan kebijakan yang mendukung pelestarian lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, dunia dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua.
Referensi
- UNEP (2011). Towards a Green Economy: Pathways to Sustainable Development and Poverty Eradication.
- International Energy Agency (IEA) (2022). Renewables Market Report.
- KLHK Indonesia (2021). Laporan Status Lingkungan Hidup Indonesia.
- European Commission (2020). Circular Economy Action Plan.
- World Bank (2022). Carbon Pricing Dashboard.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H