Mohon tunggu...
Ali Mutaufiq
Ali Mutaufiq Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan

Menulis Artikel kehidupan dan Umum

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Green Economy dalam Praktik: Strategi dan Kebijakan untuk Mewujudkan Ekonomi Berkelanjutan

17 November 2024   11:10 Diperbarui: 17 November 2024   11:11 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ali Mutaufiq

Pendahuluan

Green economy atau ekonomi hijau adalah pendekatan yang mengintegrasikan pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan lingkungan, dan kesejahteraan sosial. Konsep ini semakin relevan di tengah krisis iklim dan degradasi lingkungan, bertujuan untuk meminimalkan emisi karbon, meningkatkan efisiensi sumber daya, dan menciptakan lapangan kerja hijau.

Praktik Ekonomi Hijau di Berbagai Negara

  1. China
    China adalah pemimpin dunia dalam energi terbarukan, khususnya tenaga surya dan angin. Pada 2022, negara ini memproduksi 70% panel surya dunia. Investasi besar-besaran dalam energi hijau berhasil menciptakan lebih dari 4 juta pekerjaan di sektor energi bersih
  2. Jerman
    Melalui program Energiewende, Jerman berhasil mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Target ambisiusnya adalah mencapai net-zero pada 2045. Pada 2023, lebih dari 50% energi listrik di Jerman berasal dari sumber terbarukan
  3. Kenya
    Kenya menonjol dalam penerapan energi terbarukan dengan fokus pada tenaga panas bumi. Saat ini, lebih dari 75% listrik Kenya berasal dari sumber terbarukan, termasuk panas bumi, angin, dan tenaga air
  4. Indonesia
    Indonesia menginisiasi Green Economy Index (GEI) untuk mengukur keberhasilan transformasi ekonominya. GEI menggabungkan indikator ekonomi, sosial, dan lingkungan. Pemerintah menargetkan pertumbuhan hijau hingga 6,5% per tahun dan pengurangan intensitas emisi sebesar 68% pada 2045. Selain itu, program pengelolaan hutan lestari dan restorasi lahan gambut berkontribusi pada penurunan emisi karbon

Strategi dan Kebijakan

Beberapa langkah strategis yang dapat diambil untuk memperkuat ekonomi hijau meliputi:

  • Investasi dalam Energi Terbarukan: Negara-negara seperti China dan Jerman menunjukkan bahwa investasi di sektor ini menciptakan lapangan kerja sekaligus mengurangi emisi.
  • Insentif dan Subsidi Hijau: Pemerintah dapat memberikan insentif kepada bisnis yang mengadopsi teknologi ramah lingkungan.
  • Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kerja: Mempersiapkan angkatan kerja untuk beralih ke sektor hijau sangat penting, sebagaimana dilakukan oleh negara-negara Skandinavia.
  • Kebijakan Perencanaan Kota Berkelanjutan: Inisiatif seperti Curitiba di Brasil menunjukkan bagaimana perencanaan kota yang efektif dapat mengurangi jejak karbon sekaligus meningkatkan kualitas hidup

Tantangan dan Peluang

Implementasi ekonomi hijau menghadapi berbagai tantangan, termasuk biaya awal yang tinggi dan resistensi dari sektor industri tradisional. Namun, peluang besar menanti, seperti peningkatan daya saing ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pengurangan risiko iklim.

Kesimpulan

Ekonomi hijau adalah solusi jangka panjang untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan. Dengan memanfaatkan pengalaman negara-negara maju dan berkembang, termasuk Indonesia, kita dapat mempercepat transisi menuju ekonomi yang lebih inklusif dan ramah lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun