Ali Mutaufiq., M.M., CAIA., CODS
Pendahuluan
Di era digital saat ini, teknologi telah menjadi bagian integral dalam hampir semua aspek kehidupan, termasuk dalam manajemen risiko. Manajemen risiko digital berperan penting dalam membantu organisasi dan individu menghadapi berbagai ancaman di dunia maya, seperti serangan siber, kebocoran data, serta kerusakan sistem informasi. Namun, dalam perspektif Islam, manajemen risiko tidak hanya dilihat dari sudut pandang teknis dan ekonomis, tetapi juga harus sejalan dengan prinsip-prinsip agama, salah satunya adalah konsep Azd-Zdari'ah.
Azd-Zdari'ah: Konsep dalam Perspektif Islam
Azd-Zdari'ah ( ) adalah salah satu konsep yang berhubungan dengan upaya pencegahan atau perlindungan dalam hukum Islam, yang merujuk pada tindakan-tindakan preventif yang diambil untuk menghindari kerusakan atau kerugian yang lebih besar. Prinsip ini sejalan dengan upaya untuk mencegah berbagai risiko sebelum terjadi, yang menjadi landasan dalam manajemen risiko digital.
Menurut Imam Al-Ghazali, dalam karyanya Al-Mustasfa: "Azd-Zdari'ah adalah usaha untuk mencegah sesuatu yang dapat membawa kepada kerusakan atau keburukan, bahkan jika perbuatan itu pada awalnya tampak tidak berbahaya."
Dalam konteks manajemen risiko digital, prinsip Azd-Zdari'ah mengajarkan agar setiap tindakan yang diambil dalam penggunaan teknologi harus mempertimbangkan kemungkinan dampak negatif yang mungkin timbul di masa depan, sehingga dapat dilakukan upaya preventif yang tepat.
Manajemen Risiko Digital dalam Perspektif Islam
Manajemen risiko digital dalam perspektif Islam tidak hanya berfokus pada pendekatan teknis dan operasional, tetapi juga mengintegrasikan prinsip-prinsip moral dan etika yang diajarkan dalam agama. Islam mengajarkan pentingnya untuk menjaga harta, jiwa, akal, dan kehormatan (mali al-ibd) yang harus dilindungi dari segala bentuk kerusakan.
Berikut adalah beberapa aspek utama manajemen risiko digital yang dapat dioptimalkan dalam perspektif Azd-Zdari'ah:
- Pencegahan Dini (Prevention) Islam sangat menganjurkan pencegahan sebagai langkah pertama dalam setiap upaya untuk menghindari kerugian. Dalam konteks manajemen risiko digital, ini berarti melakukan upaya pencegahan terhadap potensi ancaman atau kebocoran data sebelum terjadi. Misalnya, penggunaan teknologi enkripsi, pengawasan akses data yang ketat, serta pelatihan kepada karyawan untuk menghindari serangan phishing.