Mohon tunggu...
Ali Mutaufiq
Ali Mutaufiq Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan

Menulis Artikel kehidupan dan Umum

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mewujudkan Ekonomi Merata: Solusi untuk Meningkatkan Kesejahteraan Warga Kota Depok

7 November 2024   13:41 Diperbarui: 7 November 2024   14:03 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Ali Mutaufiq, M.M., CAIA, CODS

Kota Depok, yang terletak di Provinsi Jawa Barat dan berbatasan langsung dengan Jakarta, telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir. Sebagai salah satu kota dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan, Depok memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya melalui kebijakan penataan dan pemerataan ekonomi. Namun, meskipun ada perkembangan yang signifikan, kesenjangan sosial dan ekonomi tetap menjadi tantangan besar yang perlu segera diatasi agar manfaat pembangunan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Pertumbuhan Ekonomi Kota Depok

Kota Depok telah menunjukkan kinerja ekonomi yang impresif. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Depok, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Depok pada tahun 2022 tercatat mencapai Rp 78,8 triliun, dengan sektor perdagangan, jasa, dan konstruksi menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi di kota ini. Sebagai kota yang terus berkembang dan terhubung langsung dengan ibu kota Jakarta, Depok menjadi salah satu daerah yang mendapat perhatian serius dari pemerintah dan sektor swasta.

Namun, meskipun ada pencapaian positif dalam pertumbuhan ekonomi, ketimpangan distribusi pendapatan masih menjadi isu utama yang menghambat tercapainya kesejahteraan yang merata. Indeks Gini, yang mengukur tingkat ketimpangan pendapatan, menunjukkan adanya kesenjangan yang cukup signifikan di Kota Depok. Pada 2022, Indeks Gini Kota Depok tercatat sebesar 0,39, yang berarti masih ada kesenjangan yang cukup besar dalam distribusi pendapatan antar kelompok masyarakat.

Selain itu, angka kemiskinan di Kota Depok juga masih menjadi perhatian, meskipun lebih rendah dibandingkan angka kemiskinan nasional. BPS mencatatkan bahwa pada tahun 2022, persentase penduduk miskin di Kota Depok berada di angka 5,5%, lebih rendah daripada angka kemiskinan nasional yang mencapai sekitar 9,5% pada periode yang sama. Meskipun demikian, ketimpangan ekonomi ini menunjukkan bahwa masih ada segmen-segmen masyarakat yang belum merasakan manfaat dari perkembangan ekonomi yang terjadi, terutama mereka yang tinggal di kawasan pinggiran kota.

Tantangan Ketimpangan Ekonomi di Depok

Kota Depok memang telah mengalami perkembangan pesat, namun terdapat beberapa tantangan dalam pemerataan ekonomi. Sebagian besar kemajuan ekonomi masih terkonsentrasi di wilayah pusat kota atau dekat dengan jalur utama yang menghubungkan Depok dengan Jakarta, sementara kawasan pinggiran kota seperti Cimanggis, Tapos, dan Sukmajaya, masih mengalami keterbatasan dalam hal infrastruktur, pendidikan, dan akses ke layanan dasar.

Beberapa faktor penyebab ketimpangan ekonomi yang signifikan di Kota Depok antara lain:

  1. Perbedaan Infrastruktur Antar Wilayah
    Meskipun pusat kota Depok memiliki akses yang baik terhadap infrastruktur transportasi, fasilitas publik, dan pusat ekonomi, wilayah pinggiran Depok masih tertinggal. Kawasan-kawasan tersebut sering kali memiliki fasilitas yang terbatas, seperti kualitas jalan yang buruk, akses transportasi yang tidak memadai, serta layanan publik yang terbatas.
  2. Keterbatasan Akses Terhadap Pendidikan dan Pelatihan
    Pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat membantu mengurangi kesenjangan ekonomi. Masyarakat di kawasan pinggiran Depok cenderung memiliki akses yang lebih terbatas terhadap pendidikan berkualitas dan pelatihan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Hal ini menyebabkan rendahnya daya saing masyarakat di wilayah tersebut.
  3. Kesenjangan Akses Terhadap Layanan Kesehatan
    Meskipun Depok memiliki fasilitas kesehatan yang cukup, distribusinya tidak merata. Wilayah yang lebih terpencil atau kawasan pinggiran sering kali kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan yang memadai. Akibatnya, kualitas kesehatan di daerah-daerah tersebut lebih rendah dibandingkan dengan kawasan pusat kota yang lebih berkembang.

Solusi untuk Mewujudkan Ekonomi Merata di Kota Depok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun