[/caption]
[caption caption="(Sumber gambar : www.mahad-aly.sukorejo.com)"]
[/caption]
Di banyak tempat, kegiatan membaca dan menulis ternyata masih dipandang sebagai "barang mewah" di satu sisi, dan di sisi lain justru dipandang sebagai "kesia-siaan". Mengapa? Silahkan! masing-masing anda pasti punya jawabannya.
Tapi berdasarkan pengalaman yang saya pungut dari berbagai obrolan dengan teman, dua kategori di atas dapat dijelaskan sebagai berikut.
Membaca sebagai “barang mewah”. Dapat disebut seperti ini karena menurut mereka yang tidak pernah atau jarang membaca, membaca membutuhkan waktu khusus dan di tempat yang khusus pula. Mereka yang ada dalam kelompok ini merasa terlalu sibuk dengan tugas-tugas rutinnya sehingga tidak sempat lagi membaca. “Boro-boro baca, waktu saya habis buat bekerja, saya sudah sangat lelah karena harus menempuh perjalanan jauh pergi-pulang antara rumah dan tempat kerja”. Begitu di antara alasannya mengapa mereka gak sempat lagi membaca.