Hubungan Islam-Kristen yang agak terganggu dengan kasus film sampah “Innocence Of Muslim” harus segera diakhiri. Segenap Muslim tidak perlu terlalu larut dengan kemarahan dan melakukan demonstrasi di mana-mana. Sebab, jangan-jangan si pembuat film sedang menonton aksi-aksi itu di sebuah ruang yang nyaman, sambil ngopi (kalau di sana ada yang jual), dan ngemil sambil cengar-cengir bersama kawan-kawannya. Sementara para demonstran penuh keringat karena menguras energi dan emosi di jalanan yang terik.
Aksi-aksi demonstrasi yang sering disertai tindakan anarki itu harus segera dihentikan karena jangan-jangan mereka sengaja ngledek agar umat Muslim marah. Nyatanya gak lama setelah “Innocence of Muslim”, muncul lagi “kartun Nabi Muhamad”, dan sebelumnya entah sudah berapa kali model hinaan macam begini mereka lakukan. Jadi, hentikan saja kemarahan umat Islam dan ganti dengan langkah diplomasi. Karena langkah ini jauh lebih efektif daripada mengumbar amarah di jalan-jalan yang seringkali malah salah sasaran.
Kita percaya bahwa ulah ‘penistaan’ terhadap Islam dan Nabi Muhamad itu tidak merepresentasikan ulah Non Muslim atau Negara tertentu (Kristen, Yahudi, Amerika, misalnya) secara keseluruhan. Tapi dilakukan oleh segelintir orang yang hatinya gak sehat karena dihinggapi kebencian terhadap pihak lain. Jadi, tidak terlalu istimewa rasanya umat Islam harus berdemonstrasi besar-besaran seperti ini hanya untuk merespon ulah segelintir orang sakit macam itu.
Sebaliknya, umat Islam dan umat Kristen mestinya bisa berjumpa di titik kepentingan yang sama. Di antara titik temu itu adalah bahwa kedua agama ini sama-sama menentang isu pernikahan sejenis. Seperti diberitakan Tempo.co tentang rencana pemerintah Perancis yang akan segera melegalkan ‘pernikahan gaya baru’ itu. Rencana yang telah ada dalam rancangan Undang-undang yang sedang dalam pembahasan itu akhirnya menyulut kemarahan gereja Katolik. Pemimpin gereja Katolik Perancis, Kardinal Philippe Barbarin, mengatakan bahwa pernikahan sesame jenis dapat melegalkan hubungan seks ‘sedarah’ (inses). Pernikahan macam itu menurutnya akan menyebabkan kerusakan dalam masyarakat dan membawa konsekuensi tak terhingga.
Tidak hanya Perancis. Di Amerika soal pernikahan sejenis juga mendapat dukungan lebih dari 50% orang Amerika termasuk Presiden Obama. Katanya, "Pada titik tertentu saya menyimpulkan bahwa secara pribadi, penting bagi saya terus maju, serta menegaskan, saya pikir pasangan sesama jenis harus bisa menikah".
Sikap pemimpin gereja Katolik Perancis yang menentang praktik pernikahan sejenis sejalan dengan sikap Islam yang memandang bahwa hal itu merupakan sikap tak patut dan sangat keterlaluan (Asy-Syu’ara, 165 - 166). Di sini Islam dan Kristen dipertemukan untuk menentang penyakit masyarakat bernama ‘Pernikahan Sejenis’. Dalam sejarahnya, penyimpangan seksual ini pernah menjangkiti kaum Nabi Luth sehingga mereka di azab Tuhan dengan sebuah gempa besar yang akhirnya mengubur hidup-hidup mereka dan seluruh harta bendanya.
_____________
Sumber :
1. Yahoo.News, 28 September 2012
2. Tempo.co, 25 September 2012
3.VOA Islam, 10 Mei 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H