Mohon tunggu...
Ali Mustahib Elyas
Ali Mustahib Elyas Mohon Tunggu... Guru - Bacalah atas nama Tuhanmu

freedom, togetherness, networking, collaboration, immolation

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peringatan Haul KH. Muzajjad Ke 51 : Mengenang Warisan Ulama Multitalenta

8 Agustus 2024   21:25 Diperbarui: 9 Agustus 2024   07:39 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : dokumen pribadi panitia haul


Peringatan haul KH. Muzajjad yang ke-51 digelar dengan penuh khidmat di Pondok Pesantren Djannatul Huda, Cebolek, Margoyoso, Pati, pada tanggal 7-8 Agustus 2024. Acara ini menjadi momentum untuk mengenang jasa seorang ulama besar yang telah memberikan kontribusi besar bagi masyarakat, serta memperkuat tali silaturahmi di kalangan umat Islam.

KH. Muzajjad, yang wafat pada tahun 1973 akibat kecelakaan tragis, merupakan sosok ulama yang disegani tidak hanya karena kedalaman ilmunya, tetapi juga karena inovasi dan pemikirannya yang jauh melampaui zamannya. Beliau wafat di usia yang relatif muda akibat kecelakaan ketika sedang dalam perjalanan untuk menjenguk sahabatnya, KH. Abdul Hadi, yang sedang dirawat di RS. Kariadi Semarang. Saat itu, beliau mengendarai sepeda motor Honda S90 yang baru beliau beli dua hari sebelumnya, beliau berboncengan dengan adik iparnya, KH. Abdul Munif, yang juga seorang pengasuh pondok pesantren di dekat Masjid Kajen, Pati.

Mengenang Sosok Ulama Serba Bisa

KH. Muzajjad dikenal sebagai ulama yang multi-talenta, menguasai berbagai bidang ilmu dan memiliki pemikiran yang sangat maju. Beliau mengajarkan beberapa kitab penting kepada para santrinya selama kurang lebih 40 tahun, seperti Fathul Mu'in, Fathul Wahab, Ibnu Aqil, Falaq dan Rubu'. Di bidang ilmu falaq (astronomi), beliau adalah seorang ahli yang menjadi rujukan masyarakat pada masanya.

Selain sebagai ulama, KH. Muzajjad juga merupakan seorang petani yang inovatif. Dalam sambutan yang disampaikan oleh almarhum KH. Abdul Aziz, disebutkan bahwa KH. Muzajjad telah menggagas penggunaan pupuk secara efisien dengan membungkusnya kecil-kecil dalam plastik untuk kemudian ditanam di dekat tanaman padi, jauh sebelum pemerintah memperkenalkan pupuk urea tablet. Beliau juga aktif dalam produksi kain tenun untuk dijadikan sebagai sarung dan lain-lain, minyak goreng dari kacang tanah, dan furnitur, menunjukkan keahliannya dalam bidang perdagangan dan kewirausahaan.

Beliau juga di masyarakat sebagai ketua LKMD (Lembaga Keswadayaan Masyarakat Desa) dan ketua RT. Beliau termasuk pendiri YAKI (Yayasan Kesehatan Islam) Kajen. YAKI berkembang menjadi Rumah Sakit Bersalin. Beliau sangat peduli terhadap kesehatan masyarakatnya, sehingga di salah satu ruangan rumahnya, beliau gunakan sebagai klinik dengan seorang mantri suntik.

Rangkaian Kegiatan Haul

Rangkaian acara haul dimulai pada hari pertama dengan kegiatan tahtimul-Qur'an binnadhor, yaitu pembacaan Al-Qur'an secara tilawah, dilanjutkan dengan pembacaan qasidah Burdah. Pada hari kedua, digelar tahtimul-Qur'an bilghaib, yaitu pembacaan Al-Qur'an secara hafalan oleh para hafidz. Kegiatan ini juga diikuti oleh tahlil khusus untuk siswa Madrasah Khairiyah Waturoyo dan Madrasah I'anatut-Thalibin Cebolek, dua madrasah yang didirikan oleh KH. Muzajjad bersama para ulama lainnya sekitar tahun 1962 sepulang beliau dari menunaikan ibadah haji tanah suci. Tahlil umum yang diikuti oleh masyarakat luas juga turut dilaksanakan untuk memperingati jasa-jasa beliau.

Puncak acara peringatan haul ini adalah pengajian umum yang dihadiri oleh KH. Rosyid Ubab Maimoen, cucu dari Mbah Maimun Zubair, seorang politisi PPP dan anggota DPR RI periode 2019-2024. Dalam ceramahnya, beliau menyampaikan pentingnya memperingati haul sebagai bentuk penghormatan dan pengingat akan jasa para masyayikh. Beliau juga menekankan pentingnya memperbanyak sholawat kepada Rasulullah, sebagai bekal untuk menghadapi saat-saat kritis dalam hidup, seperti sakaratul maut. Selain itu, KH. Rosyid juga mengingatkan bahwa musuh utama manusia adalah setan, bukan sesama manusia. Oleh karena itu, menjaga hubungan baik dengan sesama, serta memperbaiki diri melalui doa dan ibadah, menjadi sangat penting.

Lebih lanjut, KH. Rosyid memberikan nasihat berharga mengenai pendidikan anak-anak dan murid-murid yang dianggap kurang baik. Beliau menyarankan untuk tidak memarahi mereka, tetapi sebaliknya, mendoakan mereka dengan tulus pada malam hari, terutama saat sholat tahajud, agar mereka menjadi anak yang baik dan rajin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun