Mohon tunggu...
Ali Mustahib Elyas
Ali Mustahib Elyas Mohon Tunggu... Guru - Bacalah atas nama Tuhanmu

Pendidikan itu Membebaskan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ahok dan Nabi Muhamad

19 September 2015   16:03 Diperbarui: 19 September 2015   20:16 1500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Jumat, 18 September 2015 rencana pembangunan Masjid di lingkungan Balai Kota DKI Jakarta telah mulai direalisasikan. Pembangunan Masjid yang merupakan inisiatif sang gubernur itu ditergetkan selesai selama 3 bulan ke depan. Proses pembangunan ini tergolong sangat cepat dari lazimnya sebuah pembangunan proyek besar yang biasanya paling tidak memakan waktu setahun. Bahkan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana sempat kaget dengan hal ini. "Cepat banget, biasanya 1 tahun" katanya.

Ahok terinspirasi untuk membangun Masjid di lingkungan kantornya setelah melihat Masjid di lingkungan kantor Walikota Jakarta Barat."Pas safari Ramadhan, saya ke Kantor Wali Kota Jakarta Barat, itu Masjidnya bagus banget. Lalu, saya sadar, Balai Kota kok enggak ada masjid. Waktu saya dipanggil Pak Wapres, masjidnya juga bagus. Dia (Jusuf Kalla) bilang, 'Kenapa enggak bikin?' Terus saya dikasih desain pembangunan masjidnya dan saya pilih desain yang kelihatan Masjidnya," kata Basuki. 

Masjid balaikota ini dibangun di lokasi Mushalla Fatahillah. Karena itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta mengusulkan agar Masjid yang sedang dibangun itu nanti tetap diberi nama Fatahillah (Masjid Fatahillah). Apalagi nama ini juga merupakan nama tokoh pendiri kota Jakarta. Jadi tepat sekali jika Masjid kantor pemerintahan kota ini menggunakan nama tokoh pendirinya.

Pembangunan Masjid dengan anggaran sebesar Rp 18.838.138.000 ini direncanakan terdiri dari 2 lantai dan mampu menampung 1500 lebih jamaah. Karena itu Gubernur berharap agar Masjid ini tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah saja, tetapi juga sekaligus sebgai tempat pelayanan masyarakat luas. Para pejabat, pegawai dan masyarakat yang lebih banyak tertampung di Masjid bisa sekaligus saling mengenal dan khususnya para pejabat dan pegawai bisa lebih mengetahui kebutuhan masyarakatnya. Seperti kata Ahok, "Bagaimana pejabat yang tiap kali datang (ke masjid) selalu diingatkan apa saja yang dilakukan Nabi Muhammad, yakni dengan konsep berbagi dan memperhatikan atau sharing and caring," kata Basuki saat groundbreaking pembangunan masjid Balai Kota, Jumat (18/9/2015). 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun