Kabut pada pagi itu
Telah menjelma pekat
Sebelum surya membuatnya memuai
Kabut pada sore itu
Demikian tebal
Sebelum badai menghempasnya
Kabut pada malam itu
Begitu kukuh
Bertahan di keheningan
Malam bertandang kelam
Udara diam tak bergerak
Hujan enggan meluruh
Embun-embun berdiam di permukaan
Pada sebuah rumah tua
Sepasang kekasih bermain cahaya
Di depannya sebuah lentera
Sinarnya temaram demikian lemahnya
Bayangan dibalik jendela
Mencipta siluet
Bergerak lamban seirama
Sepanjang malam itu
Kabut enggan berpencar
Sebab ia menyaksikan sebuah rahasia
Menikmati kesunyian tanpa suara
Menikmati keintiman dua remaja.
Jakarta, 23 Oktober 2024
Ali Musri Syam Puang Antong