Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Serenade Menoreh

2 Juli 2024   20:30 Diperbarui: 2 Juli 2024   20:50 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri @ams99 by. TextArt

Serenade Menoreh

Awan tipis mengitari lereng-lereng, udara seolah tak berhembus, daun-daun pada gugusan pohon diam, langit tak menampakkan birunya.

Sepanjang pandangan mata adalah hamparan hijau, di bukit-bukit terjal itu tersingkap hutan perawan, aneka fauna tumbuh lebat, alam menghadirkan dirinya penuh pesona,

Gerimis turun pelan, menerpa tanah-tanah kering, memunculkan kabut-kabut putih, menjejakkan aroma basah hutan-hutan,

Sepanjang perjalanan ini, kutemukan firasat pada dinding-dinding keangkuhan tembok-tembok kota, eksistensi peradaban telah mencaplok karunia alam, ; hal paling eksistensial dari estafet generasi.

Purwokerto, 23 April 2024
Ali Musri Syam Puang Antong.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Pertanyaan Rindu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun