Perempuan Perambah Ladang
; Sajak Untuk "J"
Kau hadir saat belantara hutan ini masih tandus,
Lalu kita mengolahnya bersama-sama,
Menjadi ladang untuk bercocok tanam,
Menyambung hidup yang megap-megap.
Cukup banyak waktu, pikiran dan tenaga terkuras,
Hingga sampai pada titik dimana kita memanen hasilnya,
Anak-anak menikmati ceria;
Buah-buah ranum yang manis dan lezat.
Dalam pada itu
Aku lalai perihal tangguh dan semangatmu
Aku terlalu melibatkanmu dalam pelbagai hal
Tentang eksistensi kesuburan ladang kita
Kau ambruk pada sebuah peristiwa
Dalam keadaan terhuyung itu
Kau masih sempat berkata;
Pergilah ke ladang pagi ini,
Benih-benih telah Kusemai dan siap untuk ditanam.
Jakarta, 9 Mei 2024
Ali Musi Syam Puang Antong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H