Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seumpama (Rasa yang Sederhana)

15 Juni 2024   20:52 Diperbarui: 15 Juni 2024   21:05 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seumpama (rasa yang sederhana)

Seumpama dingin pada malam-malam kelam,
Hangat api unggun adalah jawabannya,
Maka izinkanlah Aku menjadi kayu,
Meski terbakar habis oleh jilatan api,
Tapi telah memastikan dirimu tak menggigil dan gulita.

Seumpama kering kerontang tanah di musim kemarau,
Adalah hujan penawarnya,
Maka izinkanlah Aku menjadi awan-awan,
Meski akan raib menjadi bulir-bulir air,
Tapi telah meyakinkan dirimu tak lagi dahaga.

Jakarta, 9 Mei 2024
Ali Musri Syam Puang Antong.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Tak Berarti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun