Aku adalah gerimis hujan tiba-tiba
Maka berjalanlah ditengah-tengahnya
Biar sedu sedanmu tak begitu nampak
Sepanjang perjalanan sesekali usaplah wajah
Agar bulir airku dan air mata
Menjelma sama
Berjalanlah sampai tak ada yang paham
Betapa dalam perih Kau derita
Aku tak akan berhenti sebelum engkau tiba
Sesampai di penghujungnya
Tak perlu langit Kau tatap
Aku tetap disana sampai Kau tenteram
Sesampai di penghujungnya
Tak perlu kau risau banjir datang
Sebab bulir-bulirku hanya sekadar menyasap air mata
Balikpapan, 12 Maret 2024
Ali Musri Syam Puang Antong
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H