Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Anomali Rindu

16 Februari 2024   21:30 Diperbarui: 16 Februari 2024   21:54 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anomali Rindu

Suara hati menggema dipenjuru cakrawala pagi ini, mengitari alam sadarku bahwa aku harus lekas beranjak pada sebuah mimpi dimalam sunyi.

Ombak menuntun perahu menuju dermaga dengan asa yang berbeda,
Kelopak mataku bercahaya namun tak mampu manakar arti raut wajahmu.

Kawanan burung dara asik menunjukan romansanya, seolah mengerti apa yang terpatri dalam pikiranku..

Ia tetap kukuh dalam bahasanya yang sederhana
Seolah menampik perihal kekalutan
Tengah berkecamuk dalam nalar
Terlalu sulit menemukan titik di persimpangan

Hingga waktu gelap menaja
Tak jua mengisyaratkan romansa
Sampai pada suatu ketika di penghujung malam
Sepasang burung dara terbang rendah
Sang betina memeluk mesra
Dan mengisyaratkan kalimat dalam bisik lirih;
Rinduku hanya Engkau muaranya
Tapi mengapa Engkau seolah menghardiknya

Jakarta, 14 Februari 2024
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Puisi: Gerun

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun