Puisi: Penasaran

Penasaran

Aku mencuri senyummu di pelataran senja
Kau berjalan agak tergesa-gesa
Sepertinya mengejar sebuah asa
Yang tak mampu Kuberi makna

Aku membuntuti dari kejauhan
Dibawah rimbun pohon ketapang
Sepertinya Aku lupa
Aku bukan siapa-siapa

Baca juga: Puisi: Kau Adalah Puisi

Aku menahan gejolak dalam dada
Untuk mendekati sekadar bertanya
Siapa gerangan gadis berhijab merah
Mengganggu hati, pikiran dan nalar

Aku kembali mencuri senyumanmu
Kali ini di ujung jalan setapak
Terpancar kecantikan jelita
Hanya mampu Kuterka-terka

Aku terus menjaga mata
Agar Kau tetap dalam awas pandangan
Nyatanya kelihaian gerak langkamu
Melebihi rasaku ingin tahu

Kau menghilang sebelum senja terbenam
Tenggelam dalam bayang-bayang kelam
Asa yang Kau kejar terlalu dalam
Tak sekuat hasratku yang terpendam

Baca juga: Pantun Pengawas Pemilu #4

Batam, 16 Desember 2023
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca juga: Puisi: Hakikat Setia (Hujan dan Langit)