Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Purnama Pun Malu

2 Maret 2023   08:28 Diperbarui: 2 Maret 2023   08:28 974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi Purnama Pun Malu/ Dokpri @ams99 By. TextArt

Purnama Pun Malu

Sekira empat tahun lalu
Kita berdua pernah, dengan tanpa ragu
Menyusuri gugusan ilalang
Dan barisan pohon kelapa
Dengan bibir pantai yang berkelok-kelok

Saat itu senja memudar
Mungkin karena wajahmu sedang memerah
Gerimis turun perlahan
Mungkin karena ia ingin
Menjebak kita untuk mampir berteduh

Baca juga: Pantun Bawaslu

Hujan pun turun
Seakan menahbiskan persuaan Kita
Kau berkata:
Kita disini saja hingga larut
Sebab Aku ingin melihat purnama

Malampun datang dengan sempurna
Bulan yang purnama
Tak dapat memancarkan sinarnya leluasa
Bukan karena hujan
Tetapi wajahmu yang kian bersinar

Lalu Aku berkata dengan lirih
Tak mungkin purnama akan hadir malam ini
Selama Kau masih disini
Selain ia tak mampu hadir
ia juga malu dengan keindahan wajahmu, Kekasih

Empat tahun berlalu
Hingga kini, tak pernah lagi Kusaksikan purnama
Meski Kau tak selalu di sisi
Tapi bulan sudah terlanjur malu
Ia tahu bahwa wajahmu sudah bersemayam utuh di mataku

Penajam Paser Utara, 20 Februari 2023
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun