Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Lanskap Masa Depan Kita

5 Februari 2023   18:38 Diperbarui: 28 Februari 2023   20:01 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lanskap Masa Depan Kita

Bagaimana mungkin aku membiarkanmu memelihara harapan semu
Tentang kekhawatiran akan besok
Bahwa mentari pagi tak lagi cerah
Seperti hari ini ketika alam memulai siangnya
Penuh ceria, menghadirkan cerita yang tak pernah usai kita lumat
Bahwa senja tak lagi jingga
Seperti hari ini ketika sore berlalu
Dengan penuh kehangatan
Rona merah langit yang memukau

Bagaimana mungkin aku menuntunmu ke jalan sunyi
Tentang ketakutan akan jauh dan terasing
Dari peradaban manusia yang hipokrit
Seperti hari ini ketika kita bergandengan tangan namun di tempat yang jauh dari hiruk-pikuk

Iya, jalan sementara yang kita tempuh
Adalah jalan sunyi tanpa kehadiran mereka
Jalan rahasia yang belum saatnya orang lain tahu
Namun Aku tak pernah abai akan janji
Jika setiap hari, akan kubawa kau mengembara
Menyusuri waktu; memulainya dengan kehangatan pagi di penghujung timur dan menikmati senja yang terus mewujud di ufuk barat

Bukankah itu akan melanggengkan segala rasa yang berkelindan
Terlanjur bersemayam dalam relung hati dan pikiran kita
Tentang apa dan bagaimana kita mengeja masa lalu, menikmati masa kini, membaca masa depan
; Untukmu, untukku

Jakarta 19 Desesember 2022

Ali Musri Syam Puang Antong

Baca juga: Puisi di Matamu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun