Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Ada yang Berbeda

8 Desember 2022   22:22 Diperbarui: 8 Desember 2022   22:34 901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi Ada yang Berbeda/ Dokpri @ams99 By. TextArt

Ada yang Berbeda

Ada yang berbeda dari pandanganmu hari ini
Kedua bola mata itu bukan seperti yang kukenali
Pandangannya kosong, jauh tak bertepi
Di balik kelopaknya tersimpan gumpalan bulir-bulir
Tertahan awan-awan pekat di langit-langit

Ada yang asing dari caramu mengucap kata
Bibir manis itu tak lagi mengecap rasa
Kalimatnya sekadar lisan, jauh dari makna
Di barisan diksi-diksinya, terselubung duka cita
Tak mampu Aku eja

Adakah diri tak lagi menaja
Di balik rona wajah cantik memerah
Seumpama khilaf telah menjelma syakwasangka
Kemana maaf hendak kubawa
Tak ada tempat paling rindang; selain dekapanmu yang manja

Penajam Paser Utara, 06 November 2022
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun