Puisi : Hujan yang Meranggas
Ibarat musim
Dahulu Aku adalah penghujan
Yang datang memenuhi dahaga
Para-para makhluk; yang haus akan
bulir-bulir air hujan
Dirimupun demikian
Mengharapkanku senantiasa datang
Tanpa jeda
Tanpa alasan
Harus menunaikan
Berlalu musim hujan
Pancaroba datang
Kemarau kembali menghadang
Para-para makhluk kehausan
Pun juga dirimu demikian
Aku tak mampu lagi menjadi hujan
Bagi dirimu kini terlanjur mendulang
Babak baru penghidupan
Penuh hingar bingar keramaian
Kau menikmati hujan yang lain
Kini berlalu zaman
Aku adalah hujan yang meranggas kepedihan
Tak mampu lagi meluruhkan
Butir-butir kesejukan
Bagi dirimu telah berselimut kemasyhuran
Balikpapan, 05 September 2022
Ali Musri Syam Puang Antong
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H