Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Sebelum Kelam

11 Agustus 2022   22:22 Diperbarui: 11 Agustus 2022   23:56 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi : Sebelum Kelam

Di denyut petang
Di kala senja sedang ranum
Kutemui kemilau cinta mayapada
Ketika embun-embun sedang merambat
Dan semburat bumantara yang tersipu pada kelam

Hiruk-pikuk menuju kekediamannya
Hendak istirahat dari kebisingan
Suara-suara malam terdengar jauh
Keriuhannya menggelayut dalam samar-samar
Pasrah dalam takdir semesta

Kepongahan telah usai
Meski sementara waktu
Alam hendak menidurkan penghuninya
Keterasingan yang terjaga
Dalam rimbun malam penuh nuansa

Penajam Paser Utara, 27 Juli 2022
Ali Musri Syam Puang Antong

Baca Juga.

Puisi Sebelumnya: Epitaf Pahlawan

Puisi Pilihan: Rida Menerima

Puisi Pilihan Lainnya: Perspektif

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun