Puisi : Sebuah Tanya di Suatu Senja
Sore hendak tamat
Semburat cahaya merona di ujung cekung bumantara
Kubaca kembali syair-syair syahdu
Yang Kau kirim dulu
Aku tak tahu pasti
Mana yang lebih jingga
Senja yang sedang bertandang
Atau kedua bola mata ini
Ada yang berbeda dari biasanya
Ketika penghabisan sore
Dan petang ingin merambat
Hamparan hijau rumput-rumput liar
Tiba-tiba basah tanpa isyarat
Gugusan kuning ilalang sepanjang ladang
Bergoyang-goyang tak karuan
Adakah embun meluruh begitu prematur ?
Mungkinkah angin selatan lebih lekas mencabar ?
Tak Kutemui jawab
Hingga Kutamatkan syair-syairmu